Bermula
dari 5 tahun silam, 2013 ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Jakarta
saat itu umurku baru 18 tahun dan baru lulus SMA Sebagai seorang pemuda
perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan
mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil B sebelah timur
Jakarta. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung
berangkat ke kota B dengan menggunakan bis.Tiba di kota B sudah menjelang sore
hari, kedatanganku disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan
aku tinggal dirumah mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum
mereka tidak memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik
berbelanja kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja, selama aku
tinggal dirumah mereka ku perhatikan Pamanku sangat jarang berada di rumah
tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah, saat itu tidak
ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya
Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin karena kesibukan
Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman jarang pulang, menginjak
bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di rumah paman dan bibiku, pada
suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku
dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman
telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu
yang aku dengar dari keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup
kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur
Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung
dan lebih banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana
kebiasaannya tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah
aku yang ngurus, Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku
keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku
mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba
menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko, namun kulihat sepertinya
Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian
kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi
dengan harapan aku dapat membantunya, tiba-tiba Bibiku menangis kemudian
menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi
dengan wanita lain dan sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut,
sambil mendekatinya kucoba menghibur bibiku untuk bersabar, tiba-tiba bibiku
memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik
mati daripada dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku
menasehatinya agar bersabar.
Bibiku makin memelukku dengan kencang, aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37 bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan melahirkan, hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut akucoba pada bibi, dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku, aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut.
Aku gak
mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab
lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk
mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan, setelah puas mengulum
kontolku kira-kira 5 (lima) menit lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya
dan berdiri melepaskan daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya.
Aku hanya tertegun menikmati pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya
yang dihiasi bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri
maklum gak pernah dipake untuk nyusui bayi, kemudian bibiku meminta aku untuk
berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil
mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah dan telihat
sudah basah, kemudian bibiku meminta aku untuk segera memasukkan kontolku
kelubang memeknya, karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal
ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku
sesuai dengan perintahnya.
Ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali,
hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku untuk memompa
kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba
kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah
tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar, shut bibiku
keluarkan didalam saja Wan ….aaah bibi juga ah…ahh mau keluar, bebarengan
dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya, bibi mergang dan
mendesah ahh…ahh bibi keluar saying.
Setelah itu kami berpakaian dan duduk di
sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan kucoba memint maaf kepada bibi
karena aku telah berani berbuat lancang menyetubuhinya, namun dijawab Bibi …gak
perlu minta maaf Wan, Bibi juga menikmati kok, toh selama ini bibi juga
kesepian karena sering ditinggal Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas
dendam sama Pamanmu dan ingin membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak
mandul, mendengar hal tersebut aku hanya tertegun, tiba-tiba bibiku menepuk
pundakku kamu menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut, enggak kok Bik selama
ini aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan
hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih jawbaku, dengan manja
bibiku mencubit pahaku ih… kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya
udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bias langsung ngajak Bibi
begituan kata bibiku, yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibik kataku,….
Iya jawab bibiku mulai malam ini kamu tidur sama bibik, selanjutnya bibiku
mengajakku ke kamar mandi untuk buang air kecil, sampai dikmr mandi tanpa
menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis
didepanku kulihat memeknya yang tadi akusogok-sogok pake kontolku merekah indah
mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun kembali, ih..ih pengen lagi
yah kok bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik
Wan kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya, selesesai
buag air kecil.
Sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang
letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing-masing langsung
membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas ranjang dengan
posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi diatas seperti akan
menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung memasukan kontolku kedalam
memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik
sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku,
setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting susu bibik, bibik
hanya bias meracau Huh… hah… hah enak saying terus hisap saying setelah puas
menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku mulai tertuju kepada
memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari memeknya kemudian
kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang aku selanjutnya
kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil ku rojok-rojok
memeknya menggunakan dujari tangan kanan ku kuhisap itil Bibik , akibat
perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan Bibik tubuh makin gak karuan sambil
menggelinjal kekanan dn kekiri bibik meracau Aduh… Wan enak sekli Bibik Gak
tahan sayng Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan
kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh, setelah puas menghisap itil dan
merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak
ke memek Bibik dan menekannya pelan, pada saat ****** ku masuk kedalam
memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan “Teruss.. Wan..! Tekan..! Huh.. hah..
huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik
udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi
gerakan kami.
Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan
vagina Bibik.
“Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik..,
goyang..!”
Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri.
Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.
Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi
bersama. Saya meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya
dengan baby oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan
meminta saya untuk memasukkan kembali ****** saya dengan posisi menungging.
Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.
“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok
begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.
“Bibik goyang dong..!” pinta saya.Sambil pantatnya
digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.
“Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!”
desahnya.
Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti
posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.
“Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.
Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir
saya.
“Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh..
ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.
Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan
kami nikmati orgasme bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik
benar-benar menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka
Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku
dengan Bibik tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang
lain karena sejak kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang
kerumh untuk meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan
mengusir Pamanku untuk pergi, sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin
bebas, hamper setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik
hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun
bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia
senang dapat membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan
Bibik tapi Paman dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan
anak Paman melainkan anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut
lahir dan sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah,
sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan permintaan
Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang sekarang sudah menjadi
Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai
kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan.
Sekian
===>ooo00O00ooo<===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar