Selasa, 29 Oktober 2013

Nadya (junior designer)



Semenjak kedatangannya, suasana kantor agak berubah. Orang2 jadi semakin rajin, entah mengapa. Dia bukanlah direktur yang baru, bukan pula sekretaris baru yang seksi. Namanya Nadya. Perempuan berumur 27 tahun ini disukai sekaligus dibenci. Disukai karena kerjanya cepat dan sangat efektif, serta sangat cerdas, tetapi disisi lain dia selalu mengeluh dan memarahi kami karena keterlambatan kami atau hal2 sepele lainnya.

Nadya bukanlah direktur, juga bukan senior designer. Posisinya sama denganku, junior designer. Yang membedakannya denganku dan beberapa teman lainnya adalah, Nadya lulusan universitas kenamaan di Amerika Serikat, dengan prestasi cum laude. Selain itu Nadya juga keponakan dari Owner perusahaan desain interior ini. Berdarah Jawa- Belanda, dengan tampang indo layaknya model2 catwalk, rambut hitam panjang, dengan kacamata tipis dan pakaiannya yang selalu modis, sudah barang tentu lelaki menyukainya. Namun entah kenapa kami malas untuk akrab dengannya, selain karena sikapnya yang selalu ketus dan tidak bersahabat itu, juga karena kami merasa tidak selevel dengannya. Apalagi kebanyakan dari kami adalah lulusan universitas lokal, dan sewaktu kuliah, membolos sudah jadi makanan kami (tidak bisa nyontek di kuliah desain interior). Walaupun kami datang dari universitas mentereng, tetap saja tidak bisa membandingkan diri kami dengan Nadya.

Aku sendiri berusia 29 tahun, masih jomblo dan belum menikah. Bukan karena aku tidak laku, tapi aku masih agak shock ketika setahun yang lalu pacarku selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Memang mereka tidak melakukan hal2 yang melanggar norma kesusilaan, tetapi jalan dengan laki2 lain dan saling berkirim sms mesra di tengah2 persiapan pernikahan, apa bukan selingkuh itu namanya ?

Teman2ku yang lain sering menggodaku agar aku mendekati dan mencoba akrab dengan Nadya, karena menurut informasi yang beredar, Nadya belum memiliki pacar. Wajar saja hal ini terjadi mengingat yang masih bujangan di kantor ini selain aku dan Nadya, Cuma ada seorang desainer senior yang selalu tidak beruntung dalam masalah percintaan, dan seorang office boy. Aku pun bertanya2 kenapa Nadya tidak laku padahal dia sangat cantik dan pintar. Apa karena sikapnya yang ketus ? atau mungkin saja dia lesbian ? haha.

Minggu ini minggu yang sangat melelahkan. Selain mengerjakan desain interior untuk sebuah mall yang akan dibangun, aku dan Nadya harus rapat sore hari bersama developer sebuah gedung perkantoran. Selama di mobilku, Nadya hanya diam saja, sembari mendengarkan musik di ipodnya. Sudah barang tentu dia pasti tidak akan menjawab jika aku sekedar ingin mengobrol atau berbasa-basi dengannya. Sebab selama ini pembicaraanku dengan dia hanya sebatas pekerjaan saja. Dia juga tidak pernah bergabung dengan orang2 kantor mencari makanan murah disekeliling gedung perkantoran. Entah dia makan dimana, karena menurut para direksi dan senior designer, Nadya tidak pernah makan bersama mereka.
Tentu saja, karena walaupun sudah berduit dan lebih berumur dari kami, para direksi dan senior designer pasti mencari makan murah untuk berhemat.

Rapat berlangsung sangat lama. Waktu sudah menunjukkan pukul jam 8 malam. Tetapi Nadya masih berdiskusi dengan pihak pengembang soal konsep desain interior gedung perkantoran itu. Bila rapat dengan rekan yang lain, pasti mereka akan mencari2 alasan atau sengaja mengarahkan pembicaraan agar rapat cepat selesai. Akhirnya rapat selesai juga. Waktu menunjukkan pukul 8.30. rapat berlangsung sangat lancar, dan tidak satupun ucapan Nadya yang dibantah. Harus kuakui gadis ini sangat hebat dalam berargumen.

Jalanan sudah agak lengang karena jam macet sudah lewat. Aku dan Nadya berada di dalam mobil, menuju ke kantor. Aku membuka pembicaraan.
“Udah malem, di kantor ga ada siapa2, mau cari makan dulu sebelum kembali ke kantor ? “ tanyaku berbasa basi. “Gak usah, langsung ke kantor aja” jawabnya pelan dan pasti. Tak sampai 5 detik dia langsung memasangkan headset ipod ke telinganya. Buset. Dingin sekali tanggapannya. Yasudah. Aku tidak ambil pusing, dengan buru2 aku segera menyetir mobil ke arah kantor, agar aku bisa cepat pulang dan makan malam.

Kantor kami terletak di sebuah gedung berlantai 7, di daerah yang mentereng di Jakarta Selatan. Kantor Konsultan desain interior kami berada di lantai paling atas, berbagi lantai dengan 3 kantor lainnya. Aku memarkirkan mobilku dengan asal2an di tempat parkir. Tumben, pikirku, para satpam lagi kemana ? aku dan Nadya langsung masuk, menaiki lift, dan kemudian masuk ke kantor. Suasana kantor agak gelap karena memang sudah tidak ada siapapun. Aku mencoba membuka pintu pantry untuk mengambil makanan ringan di kulkas, namun pintu pantry sudah terkunci. Memang kebiasaan office boy kami untuk mengunci semua pintu di kantor kecuali pintu utama, yang biasanya selalu dikunci oleh satpam setelah semua pergi.

Untung saja pintu belum dikunci ketika kami masuk. Entah karena malas atau apa, kami tidak menyalakan lampu utama. Karena besok pagi desain awal hasil rapat sudah masuk ke desainer senior, maka kami membereskan hasil rapat tadi di ruang rapat utama. Nadya bekerja dengan sangat teliti mengetik laporan dengan MacBook nya. Sementara aku mengumpulkan hasil sketsa ‘dan denah ruangan dalam satu bundel, sambil menahan perut lapar dan tak henti2nya aku melihat ke arah jam.

Setelah tugasku beres, aku membereskan mejaku, dan bersiap untuk pulang sementara Nadya mem-print hasil ketikannya. Nadya sudah akan pergi ketika aku memasukkan alat tulis ke tasku. “Aku pulang duluan ya..” Nadya berjalan ke arah pintu. Aku tersenyum sekenanya dan meregangkan tubuh dulu sebelum benar2 akan pulang. Tiba2…

“SHIT !” aku mendengar teriakan Nadya dari arah pintu utama. Aku bergegas berlari ke arah pintu utama. Rupanya Nadya sedang berdiri mematung di depan pintu yang tertutup.
“Kenapa ?” tanyaku heran
“Pintunya dikunci” jawab Nadya sambil menarik2 handle pintu sekuat tenaga.
Sial, pikirku. Rupanya tidak ada satpam di luar itu dikarenakan mereka sedang patroli, sekaligus mengecek adakah orang yang lembur malam ini. Rupanya karena kami berdua tidak menyalakan lampu2 utama, yang menyebabkan ruangan kantor seperti tidak ada orang, mereka mengunci pintu tanpa memeriksa terlebih dahulu. Aku mulai panic karena jalan satu2nya keluar dari kantor ini adalah pintu itu. Tangga darurat ada di seberang pintu kantor. Sial. Sekali lagi sial. Semua pintu sudah dikunci. Aku berlari mengintip ke jendela. Sia2. Jendela kantor kami tidak ada yang menghadap ke kantor satpam. Aku blingsatan kesana kemari, dan dengan marah kutendang pintu kaca yang tebal itu. Tak ada reaksi kecuali kakiku sakit. Desain pintu yang kuat agar kantor aman ternyata menjebak kami di kantor

Aku mengeluarkan handphone dari saku celanaku dan menelpon office boy, untuk menyuruhnya kembali ke kantor. Sial sekali lagi. Telponnya tidak aktif. Hebat.

Nadya diam, walau bisa kulihat mukanya memerah menahan marah. Mungkin dia juga ingin cepat pulang, ada janji atau apapun. Tapi Nadya tetap berusaha kalem dengan menelpon pamannya, sang owner perusahaan desain ini. Aku bisa mendengar percakapan mereka.

“Hallo om..”
“Eh Nadya, ada apa ?”
“Om, aku kekunci di kantor”
“Lah kok bisa ? “
Nadya menjelaskan situasinya ke pamannya.
“Waduh…. Gawat juga.. OB nya pun ga bisa ditelpon ?”
“Iya om….”
“Teriak2 gih, coba panggil satpamnya”

Percuma, kupikir. Aku pernah lembur dan melihat kelakuan para satpam itu ketika waktu sudah menunjukkan jam 9 keatas. Setelah patroli dan mengunci pintu2 utama, mereka langsung ke kantor mereka, untuk nonton tv rame2, main kartu, bahkan kadang2 mabuk bareng.
“Ga bisa om…” nada bicara Nadya sudah mulai memelas.
“Hmm… om akan usahakan cari bantuan, tapi om lagi di luar kota sekarang”
“KOK OM GAK BILANG DARI TADI KALAU ADA DI LUAR KOTA ?!?” Nadya meledak. Ditengah kekalutan aku mencoba menelpon semua nomor telpon kantor. Dan sialnya, kebanyakan dari mereka tidak aktif. Ada yang mengangkatnya dengan background suara hingar bingar diskotik dan suara teler ga karuan. Tolol. Di tengah minggu malah dugem. Nadya, terus menekan pamannya. Aku berusaha menelpon semuanya, tetapi entah kenapa sinyal hapeku tiba2 hilang. Aku kalut, mencari telpon kantor. Dan hanya telpon di meja front office saja yang bisa dipakai untuk menelepon ke luar. Aku berlari kearah front office dengan panik. Dan bodohnya tiba2 aku terjatuh tersangkut pojokan meja. Aku jatuh ke meja menimpa telpon kantor. Aku kaget dan langsung bangkit. Berharap telpon tidak rusak. Aku lalu mengangkat telponnya. Ternyata ada nada sambung. Aku mencoba menekan nomer yang kuhapal. Lagi2 sial. Rupanya kejadian tadi menyebabkan tombol 0 rusak dan tidak bisa ditekan. Nomer telpon HP mana yang tidak ada 0 nya ? sedangkan aku tidak punya nomor telpon rumah orang kantor. Ide tiba2 muncul, aku membuka laci front office untuk melihat data nomer telpon pegawai.

SIAL ! SIAL! Lacinya terkunci. Sementara itu Nadya masih menelpon pamannya.
“JADI GIMANA DONG OM ?!?” Bentak Nadya
“Sabar, kamu sama siapa disana ?”
Nadya menyebutkan namaku.
“Oh… sama dia…. Aman kalau sama dia, Nadya, kamu tunggu besok aja, kamu…” Belum sempat pamannya menyelesaikan kalimatnya, Nadya dengan kesal melemparkan handphonenya ke dinding dan handphonenya hancur berkeping2.

“Kenapa kamu banting ?!?!?” Bentakku
Nadya hanya terdiam. Dia menarik nafas dalam2.
“Telpon kantor ? “ tanyanya pendek
“Rusak” jawabku tak kalah pendeknya.
“Kenapa ?” Mukanya mulai memerah. Matanya berkaca2
“Tadi aku jatuh, telponnya ketindih badanku” Aku menjawab sambil memalingkan muka.

“TOLOL !!” Nadya membentakku dan tangan kanannya mengayun akan menampar pipiku. Dengan tangkas aku menangkap tangannya dan melepasnya kembali.
“Lebih tolol mana sama orang yang ngebanting hape nya sendiri ? “ sindirku.

Ruang rapat penuh asap rokok sekarang. Aku menghisap rokok kretekku dalam2 dan membuang asapnya ke langit2. Nadya duduk di pojokan sambil menghisap rokok mentholnya. Kami sudah saling diam selama 30 menit lebih. Tidak ada alasan bagiku untuk mengobrol dengan wanita judes ini. Bikin pusing. Tapi aku mencoba menengok untuk melihat keadaannya. Khawatir juga. Jangan2 nekat gantung diri.

“Apa kamu lihat2 ?” Nadya membalas tatapanku dengan pertanyaan dingin
“Gw punya mata, boleh dong liat kemana aja” Jawabku tak kalah dingin.
“Ngeri tau gak, berdua doang sama cowok macem kamu”
“Eh…. Lu baru masuk kemaren sore Nad, blom kenal siapa gw..” Aku menatap penuh emosi ke arah Nadya.
“Ah…semua cowok sama aja” Nadya membuang muka
“Apa maksud lu ?” Tanyaku penasaran
“Ah, tau lah….” Jawabnya sembari mematikan rokoknya di pot bunga yang sekarang beralih fungsi sebagai asbak.
“Lo tau kan otak cowok isinya seks melulu ?” Suara Nadya terdengar tidak enak
Aku hanya terdiam.
“Bahaya tau gak berdua doang sama cowok asing. Salah2 gw diperkosa” Nadya berkata ketus
“EH. Sori ya mbak-sok pintar-lulusan luar negri-masuk karena koneksi” Nada bicaraku meninggi. “Biar kata lu cantik, juga, ga bakal ada cowok mau perkosa lo ! Mana ada orang mau merkosa orang ngeselin macem elo !!!” Bentakku.
“Orang yang gak bisa bersosialisasi macem lo ! Orang yang egois ! Ga ada empati sedikitpun sama orang kantor ! Ga ada bagus2nya! Mentang2 ni kantor punya om lu, lu mau seenaknya aja disini ?!?!? “ Aku sudah naik pitam. Tidak mampu menahan kesabaran lagi.

“Ah… “ Nadya tidak bisa berkata2 lagi.
“Enak aja lo bilang gw mau merkosa elo ! mendingan gw tidur ama pecun daripada nyentuh badan lo !” Nafasku habis. Sudah kuluapkan semua kekesalanku kepada Nadya.

Tiba2 Nadya berlutut. Melepas kacamatanya dan mulai menitikkan air mata. Dia membanting kacamatanya dan mulai menangis sesenggukan. Shit. Rupanya kata2ku tadi kelewat kasar. Makin lama tangis Nadya makin keras. Aku pun berlutut mendekatinya dan mencoba memegang bahunya.

“Nadya…. Sorry… mungkin gw terlalu kasar” aku meminta maaf
Nadya menepis tanganku dan terus menangis.
“Nad….” Aku agak membungkuk untuk melihat wajahnya. Tapi tiba2 Nadya memelukku dan menangis di dalam pelukanku. Aku terdiam sembari mengelus2 punggung Nadya. Sekitar 10 menit dia menghabiskan tangisnya di pelukku. Aku yang pegal lalu duduk di lantai bersandar pada dinding. Nadya duduk di sebelahku, dengan pandangan kosong. Tak beberapa lama Nadya memulai pembicaraan.

“Maaf… tadi aku lancang ngecap kamu” katanya pelan
“Gw juga Nad… maaf tadi terlalu kasar” jawabku.
“Aku yang mulai” lanjut Nadya. “Kupikir semua laki2 sama. Baik pada awalnya tapi ternyata brengsek”
“Ah. Semua laki2 brengsek kok Nad” Jawabku
Lalu kami terdiam cukup lama.

“Aku pernah diperkosa” Nadya tiba2 bercerita.
“Eh……” Aku tidak bisa menyembunyikan mimik heran dari mukaku.
“Waktu aku baru kuliah di US, ada kakak kelas yang ngedeketin aku..” Lanjut Nadya

“Dia baik banget, sampe pada akhirnya aku diundang ke pesta di asramanya… Pestanya rame, dan ternyata minumannya beralkohol semua.”
“Aku dibuat mabuk” dia terus bercerita “ Lalu aku dibawa masuk ke kamar, dan disana aku diperkosa olehnya” Nadya menghela nafas panjang dulu.
“Sejak saat itu aku ga pernah percaya sama cowok” Nadia lalu mengambil sebatang rokok menthol dari bungkusnya, meremas bungkusnya yang sudah kosong, lalu melemparkan bungkusnya ke pot bunga. Aku memberikan korek apiku ke Nadya. Nadya lalu menyalakan rokoknya dengan korek milikku.

Aku tidak berani berbicara lagi. Aku tadi telah lancing berbicara seperti itu kepada Nadya.
“Gimana kehidupan cinta kamu ?” tanya Nadya
“Mmmm…” Aku diam tak berani menjawab
“Setelah kejadian itu, aku ga pernah berhubungan sama laki2 lagi” katanya. “Sekarang giliran kamu cerita” Katanya sambil tersenyum kepadaku

Aku sedikit terkejut. Ternyata jika tersenyum Nadya manis sekali. Aku tidak pernah melihatnya tersenyum semenjak dia masuk kantor.
“Mmmm… Aku harusnya tahun lalu nikah…” jawabku
“Tapi ?” Tanyanya sambil menghisap rokok mentholnya.
“Tunanganku selingkuh” Jawabku pelan. Tak ingin rasanya menceritakan hal tersebut. Aku menarik nafas dalam2 dan memandang ke arah langit2. Nadya tidak menimpali jawabanku. Dia mematikan rokoknya di pot bunga.

Waktu berjalan sangat lama. Aku dan Nadya berbicara tentang banyak hal. Mulai dari jaman kuliah, sma, segala macam. Ternyata Nadya menyenangkan jika diajak bicara. Tak jarang ia tertawa bersamaku, menertawakan kejadian2 konyol di kantor yang terjadi sebelum kedatangannya. Tak terasa sudah jam 12 malam. Aku sangat capek. Aku mencoba tidur. Aku masih bersender pada dinding, sementara Nadya tertidur, dengan menggunakan bahuku sebagai sandaran.

“Dingin……” Nadya tiba2 memelukku. Aku tak tahu harus berbuat apa. Sebagai lelaki normal, yang sudah lama tidak berhubungan dengan perempuan, aku tiba2 merasa deg2an, dan suhu tubuhku memanas. Aku mengira Nadya bisa merasakannya, karena dia memeluk tubuhku sekarang. “Hmmmm.. jadi yang bujangan di kantor Cuma aku, kamu, sama Pak Yudi ? “ tanya Nadya.
“Iya” jawabku pelan sambil menahan perasaan aneh ini.
“Hehe” Nadya tertawa kecil
“Kenapa ? “ tanyaku.
“Nope… nothing” katanya sambil menahan tawa.
“Well… I guess. Ga ada salahnya kalo satu dari kalian aku pacarin” Nadya melanjutkan ucapannya.
“Oh jadi lu demen ya sama om2 bujangan tua” timpalku
“Haha… enak aja. Coba kamu itung, 45 – 27 = 18, jauh kan umurku sama Pak Yudi” jawabnya
“27 ? Kirain 35…” ledekku.
 
Nadya berusaha untuk menjewer telingaku tetapi aku menghindar, menangkap tangannya, tetapi aku kehilangan keseimbangan duduk, sehingga aku terjatuh kearah kanan dan tak sengaja menarik Nadya ikut jatuh juga menimpa tubuhku. Aku yang jatuh menyimpang kekanan ditimpa oleh Nadya yang menghadapi telingaku. Akhirnya dia menjewer telingaku tanpa ampun.
“Aduh !. Sakit tau !” Aku berusaha memberontak tapi Nadya malah tertawa2 dan tidak melawan rontaanku. Aku berusaha bangkit tetapi Nadya malah memelukku.

“Aku ingin diperlakukan dengan lembut oleh laki2” bisik Nadya.
Aku memperbaiki posisi jatuhku. Aku tiduran terlentang di ruang rapat, dan Nadya menimpa tubuhku. Aku bangkit, dan Nadya ikut memperbaiki posisinya. Aku kembali duduk, tetapi sekarang Nadya ada di pangkuanku dan tetap memelukku.
“Aku merhatiin kamu terus semenjak pertama kali masuk kantor” Nadya kembali berbisik. “Kamu paling sopan, dan lembut sama perempuan kalo dibandingin sama yang lain”
“Ditambah lagi… kamu belum nikah kan… dan om ku bilang, kamu orang yang baik” Nadya terus berbicara.
“Baru tadi kan bilangnya, gw juga denger” jawabku
“Enggak. Dari awal aku masuk kantor, om udah bilang kalo kamu selain kinerjanya paling bagus, kamu juga sopan, ramah dan orangnya menyenangkan” Nadya membantah ucapanku. “Kayaknya lucu kalau kita pacaran……” Nadya melanjutkan ucapannya.
Aku kaget. Baru pertama kali seumur hidup ada perempuan yang mengatakan ingin kupacari. Dan perempuan itu adalah perempuan yang cantiknya minta ampun seperti Nadya. Aku tak bisa bicara apa2.

Kami berdua saling memandang. Tiba2 entah siapa yang memulai, kami memajukan kepala kami masing2 dan berciuman. Bibir Nadya sungguh hangat. Aku memeluk erat pinggangnya dan Nadya meremas rambutku. Kami berdua berciuman sangat lama. Kurasakan kacamata Nadya menekan2 mukaku. Tapi aku tidak peduli. Bibir kami saling memagut. Lidah kami saling beradu. Aku semakin menguatkan pelukanku. Dan nadya melepaskan ciumannya. Hidungnya beradu dengan hidungku. Dapat kurasakan nafasnya yang panas dan memburu. Nadya melepas kacamatanya dan meletakkannya di sembarang tempat. Tanpa terasa Nadya membuka kancing bajuku. Dia melakukannya sambil menciumi leherku. Agak sulit membuka kancingku dalam keadaan seperti itu, tetapi Nadya cuek.

Aku tak mau kalah. Kulepaskan leherku dari jangkauan bibir nadya, dan mulai meraih kancing kemejanya. Tak berapa lama bajunya terbuka. Tanpa diminta Nadya membuka ikat pinggangnya dan melepas celananya. Didepanku berdiri perempuan blasteran Jawa-Belanda, dengan kulit yang putih dan mulus, hanya memakai pakaian dalam berwarna merah menyala. Aku menelan ludah, melihat tubuh Nadya yang indah, bagaikan model catwalk yang langsing dan proporsional.

Nadya kembali menyerangku. Bibir kami kembali saling berciuman, tanpa sadar tanganku mengarah pada buah dada Nadya. Aku meremasnya dengan lembut. Buah dadanya yang proporsional terasa sangat empuk di tanganku. Aku dengan cepat menyisipkan tanganku ke dalam BHnya. Nadya tiba2 memegang pergelangan tanganku. Dia menahan tanganku dan seakan menyuruhku untuk mundur. Setelah aku menarik tanganku kembali, tangan Nadya mengarah ke punggungnya, dan dia melepas pengait BHnya, melepas BH nya sendiri. Nadya tersenyum kepadaku dan berkata “Kenapa melongo gitu…. Kayak orang bego tau….” Aku malu sendiri dan membuang muka.

Nadya memegang pipiku, dan kemudian tangannya menyusuri badanku, untuk kemudian membuka ikat pinggangku. Aku pasrah, dan Nadya pun menciumi badanku mulai dari leher sampai ke perutku. Aku kaget saat tangan Nadya masuk ke celana dalamku dan menggenggam penisku. Nadya lalu mengoral penisku. Aku sedikit kaget, karena tidak terbiasa dengan oral seks. Pada saat dengan tunanganku dulu, boro2 oral seks, pegang2 sedikit saja sudah kena marah. Padahal aku bukan orang yang tanpa pengalaman seks. Sebelum berpacaran dengannya, aku beberapa kali melakukannya dengan pacar2ku yang dulu.

Aku meringis menahan geli akibat permainan lidah Nadya. Dia sangat pintar memainkan penisku dengan mulutnya. Tindakannya bervariasi, tidak hanya mengulumnya, tetapi juga dengan menciumi bagian2 yang sensitive dan memainkan lidahnya di kepala penisku. Kupikir, sebelum kejadian perkosaan yang menimpanya di US, Nadya sudah sangat berpengalaman dalam hal ini.

Aku kaget dan berusaha menahan kepala Nadya ketika kurasakan spermaku hampir keluar. Nadya tampaknya mengerti dan menghentikan kegiatannya. Dan dalam beberapa menit kemudian, Nadya menanggalkan semua baju dalamnya, begitu juga denganku. Badan telanjang kami berdua bergumul di lantai ruang rapat. Saling berciuman, berpelukan dan menikmati keindahan tubuh masing2.

Hingga pada akhirnya Nadya telentang di atas karpet, kepalanya tepat berada di bawah kepalaku. Mataku memandang lekat2 matanya yang indah.
“Nad…”
“ya…. “ jawabnya
“Are you sure you want to do this ?” tanyaku
“Why did you ask ?” katanya sambil tersenyum.
“We’re already gone too far” lanjutnya. “and now I consider you as my lover though” senyum tipisnya meluluhkan hatiku. Aku mencium keningnya. 

Kedua kaki Nadya tanpa disuruh kini telah melingkari pinggangku. Kami berciuman dengan hangat. Kedua tangannya melingkari leherku. Kudekatkan penisku ke mulut vaginanya yang mulai terasa basah. Pelan2 aku menggesekkan penisku di mulut vaginanya, mencari jalan masuk. Tetapi tiba2 otot vaginanya menegang, seakan menolak penisku untuk masuk. Aku terdiam dan memandang wajahnya, aku takut dia masih trauma akibat kejadian di US itu.

“It’s okay….” Nadya mengisyaratkan bahwa dia tidak apa2.
Nadya membuka pahanya sedikit lebih lebar lagi dan dia tampak mencoba untuk rileks. Pelan2 kudekatkan kembali kepala penisku di bibir vaginanya. Kepala penisku sudah mulai masuk. Aku mulai menggerakkan penisku maju mundur, walaupun baru sedikit yang masuk. Perlahan namun pasti, penisku semakin masuk kedalam lubang vaginanya.

“aah….. “ Nadya mengerang pelan dan agak meringis ketika penisku masuk sepenuhnya ke dalam vaginanya. Aku menggerakan penisku maju mundur dalam posisi misionaris.
“Mmmhhh… sayang… pelan2 “ Nadya mengingatkanku untuk tidak bergerak terlalu cepat. Dinding vaginanya seakan memijat2 batang penisku dengan lembut. “Aahhh… sayang… mmmhhh….. uuhhh…” Nadya mengerang, menandakan dia mendekati orgasme. Tetapi aku tidak ingin malam ini berakhir secepat itu. Aku menghentikan gerakanku, dan ketika Nadya akan membuka mulutnya untuk bertanya, aku langsung meraih pantatnya dan menggendongnya. Aku kemudian duduk di kursi rapat dan menaikkan badan Nadya di pangkuanku. Nadya mulai berpegang pada pundakku. Dia mengerti dan segera menaikkan pantatnya, lalu dengan pelan2 dia mengarahkan lubang vaginanya ke kepala penisku. Nadya bergerak naik turun di pangkuanku. Vaginanya terus2an memijat2 batang penisku dengan lembut.

Aku memegangi pinggangnya. Nadya menghentikan gerakannya dan berbisik lembut kepadaku. “Sayang… kalo udah mau keluar bilang ya…. Aku gak mau kamu keluarin disitu…” aku mengiyakannya dan dia mulai kembali beraksi. Goyangannya tidak liar dan asal, tetapi begitu rapih. Begitu elegan dan anggun. Suara erangan kami memenuhi ruang rapat. Kami sudah tidak peduli lagi tentang kemungkinan satpam kembali lagi keatas dan menolong kami yang terkunci. Aku sudah tidak berpikir lagi untuk kembali menelpon orang kantor, atau mencoba mendobrak pintu pantry dan keluar lewat tangga darurat.

Yang ada dipikiranku hanyalah Nadya. Rasanya tidak percaya gadis yang tadinya cuek dan judes kepadaku ini bisa ada dipelukanku sekarang.


“Mmmmmhhh….” Nadya agak menggelinjang.
“Aaahhh…..” Nadya kembali bersuara
Aku bisa merasakan Nadya akan mengalami orgasme, karena selain merasakan gelinjangan tubuhnya, aku pun merasakan vaginanya makin menjepit penisku. Aku pun mengimbangi dengan menggerakkan pantatku.naik turun di kursi itu. Kursi yang biasanya dipakai rapat itu menjadi saksi bisu percintaan kami.

“Sayang……. Ahhhhh….” Nadya pun makin mempercepat gerakannya. Aku lalu bangkit sambil menggendong Nadya. Aku mendudukkan Nadya di meja rapat, Nadya tetap memelukku, dan aku terus menggerakkan penisku maju mundur.

“Uuuhh…. Uhhhh…. Sayang……. Aku mau…. Ahhhhh….” Nadya menggelingjang dengan hebatnya… “Tahan sedikit… aku juga mau…..”
“Ahhhhh…..” paha Nadya mencengkram pinggangku dan kepalanya mendongak keatas. Mengerang nikmat menandakan bahwa dia sudah orgasme. Aku terus menggerakkan penisku, dan…”Nadya…. Ahhh…..” Nadya jatuh telentang di meja rapat dan aku mencabut penisku dari lubang vaginanya. Sperma segera berhamburan dari penisku. Nadya segera bangkit dan memelukku. Kami berpelukan erat. Tidak berciuman, tidak melakukan apapun. Hanya berpelukan selama beberapa lama tanpa berbicara apa2. Nadya lalu melepaskan pelukannya dan turun dari meja. Dia lalu mencium pipiku lembut, kemudian dia mulai memakai kembali bajunya.

Aku masih berdiri telanjang dan tertegun. Melihat Nadya yang bagaikan malaikat itu memakai bajunya satu persatu.
“eh… pake baju dong…. Ntar keburu pagi” Nadya mengingatkanku
Aku segera mengenakan kembali bajuku. Aku kembali mencoba tidur dengan bersandar di dinding. Nadya kembali pada posisinya, bersandar di bahuku.

Singkat cerita pagi pun datang. Kami berhasil keluar jam 7 pagi. Hari itu kami berdua sengaja diliburkan karena kejadian konyol itu. Selanjutnya bisa ditebak. Nadya mulai terbuka pada orang2 kantor. Dia sudah bisa berkomunikasi dengan akrab, dan sinisnya makin lama menghilang. Ditambah lagi ketika kini kami sudah berpacaran. Nadya menjadi ceria dan orang2 kantor tampak takjub melihat perubahan itu.

One thing leads to another. Dan sekarang, setelah kegagalan pernikahanku yang dulu, setelah beberapa lama berpacaran, aku akan mempersiapkan pernikahanku dengan Nadya.

 

Minggu, 27 Oktober 2013

Adik Sepupu NUR yang sexy



Perkenalkan nama gw aldy...ini postingan pertama gw gan..(Asli.. Anti copas) gw punya sodara jauh mmmm... bisa dibilang adik sepupu gw namanya NUR< 

dia ga cantik tp punya wajah yg napsuin kaya bintang" bokep.. rambutnya panjang, kulitnya sawo matang kulit indonesia bgt dan yg paling penting tubuhnya wangi bgt.... gw dah lama bgt kenal dia dari kecil... waktu dia masih sd gw ga ada napsu"nye walaupun dia sering mandi bugil didepan gw.... yahhh namanya juga bocah toketnya jg blom ada, gw biasa aja ngeliatnya... gw emang cukup deket sama dia bahkan dia sering minta diajarin ngerjain PR sama gw klo gw lagi ga ngapa"in... kadang dia cuma pake tanktop n ga pake bh yg klo diliat" pentil toketnya udah numbuh tapi masih kecil bgt dan dia jg pake celana pendek bgt... kadang klo dia lagi duduk bersila, gue bisa ngintip selangkanga nya yg masih belum ada bulu sama sekali... gw jd konak bgt klo dah ngeliat memeknya yg merah.... tp gw ga bisa ngapa"in yaa soalnya dia masih kecl bgt... kasian klo di apa'"in nanti nangis lagi...

waktu terus berlalu sampe akhirnya dia sudah SMP kelas 2... tubuhnya semakin bagus...kulitnya semakin eksotis... Akhirnya Berhasil Ngentot Adik Sepupu yaahh klo di liat" mirip sama ririn dehh artis sinetron yg manis bgt kl dah senyum.... dan dia semakin dekat aja sama gue pastinya... gue ga tau klo dia suka apa ngga sama gue... kadang dia sms gue dengan panggilan sayank... tp gw anggep biasa aje.... gue jd semakin penasaran aja ama si nur sepupu gw yg makin cantik ini... setiap pulang sekolah dia pasti mampir kesini ke rumah gw cuma pengen mampir aja katanya... n mau maen sama ade gw yg masih kecil... dia dateng dengan senyum manisnya sambil manggil gw...
kakakk... lagi ngapain sih dikamar aja emang ga ke kampus kak?
engga nur lagi libur... km udah pulang?
iya kak... ehh kak aq gerah bgt nih... aq minjem kamar kakak donk aku mau mandi trus ganti baju dikamar kakak...
owhh pake aja...
kakak jangan ngintip yahh.. hehee...
halaaahhh lagian kakak udah sering mandiin kamu waktu kamu kecil koq kakak udah tau dalemnya hahaa..
ihhh kakak mahh.. aku kan malu... tapi itukan dulu kak.. klo sekarang mah beda donk...
hehe.. iya beda dehh.. tambah gede...
hahh kak apanya yg gede..???
ngga... (aduuhh keceplosan gue..) ituu... mmmm... badannya tambah gede.. hehee.. dulu kan masih kecil... hehee... fiuuuuhhh.... 
hahaa.. kakak bisa aja nih... yaudah aku pinjem kamar kakak dulu yahh.....
Ok...
dan dia pun masuk kamar gue,... kebetulan dirumah sepi.. gue jadi sange ga karuan saat dia masuk kamar gue... gilaa kapan lagi ada kesempatan berdua kayak gini.... akal setan gue bermain gue langsung ngambil bangku tros naek plafon pelan" buat ngintip sepupu gw ini.... dan akhirnya gue udah bisa liat dia jelas banget... dia masuk kamar due dan tiduran sebentar dikasur gue... sambil menggeliat geliat badannya yg bagus itu semakin bertambah seksi... perutnya pusernya terangkat keatas... aahhhhh gue jadi konak liatnya... dia mulai membuka seragam smpnya... satu persatu kancingnya dia buka semakin terlihat putih tubuhnya... mmhhh..seandainya bisa gue ciumin tubuh ya... oohhhh.. gw jadi makin konak gini.... dia pun membuka smua bajunya nur hanya memakai tanktop kuning.. ahhh seksi banget adik sepupu gue ini... dia buka jg roknya... kini dia tinggal memakai celana dalem putih... wow ceplakan belahan memeknya terlihat samar" dari tempat gue liat... tiba" gue mikir... aduuuuhh goblok banget kenapa gue ga rekam aje si nur pas mandi an gue jadi bisa coli kapan aja sambil liat tubuh dia... tp gue binging kamera DSLR gue ada dikamar gue,... mau gak mau gue harus ambl dulu... dan gue pun turun dari plafon di atas loteng langsung gue mengetuk pintu kamar gue... nurrr... nurrr...??
ada apa kakk... aku belum selesai baru jg masuuk...!
ga koq kaka cuma mau ngambil kunci motor sebentar...( gue spiik klo gue bilang ngambil kamera bisa curiga dia... bentarr kak...
ketika dia buka .. dia masih pake tanktop doank dan bawahnya ditutup handuk...
duuhh maaf ya nur kakak harus balikin kamera temen kakak tadi dia nelfn katanya mau dipake...
ok gpp koq kak... kakak mau pergi bawa kunci mtor... ? ga jadi katanya ntar dia yg kesini ngambl kameranya...
owh yaudah aq mandi dulu ya kak... 
oke... nur kamu tambah cantik aja klo pake tanktop gini.. hehe
kakak suka yaa ?
hehee iya kakak suka koq liat kmu kayak gni tambah manis...
masa sih kak ? hayoo kakak napsu yaa sama aku?? ngaku hayooo...???
hehe,... dikit... wkwkwwk yaudah mandi sono ntar kakak cium lohh..
idiiihhhh enak aja... weeeeee......
pintu pun ditutup nya... gue langsung naik ke atas plafon lagi untuk merekam bidadar manis ini... uhhh... kontol gue ngaceng lagi nihh....



gue pun menyalakan kamera gue... setting auto.. rekaman video siap... dia membuka tanktopnya... ketika tangannya terangkat keatas... gue zoom kamera kearak ketiaknya uhh mulus banget belum ada bulunya sama sekali... gue jadi napsu banget liatnya... pengen banget gue hirup dan gue jilat" ketiaknya pasti nkmat banget tuhh... tanpa terasa gue sambil ngocok... nur pun membuka celananya ooochhh... memeknya pun masih bersih... ga ada bulunya sama sekali... gue zooom ke ara memeknya.. dammmn... memeknya tembem mulus banget... coba aja bisa gue jilat udah gue isep" tuhh itilnya yg masih imut banget...

dia pun mandi dan menggsok semua tubuhnya sambil sesekali dia memilin" puting nya hahaa.. nampakya dia menkmati sentuhannya sendiri... tiba" dia duduk dilantai kamarmandi... dia sampoan ketika dia sedang menggosok rambutnya saat itulah posisi paling seksi dari eorang cewe bagi gue.... toketnya terlihat jelas.. belum besar tapi kenceng banget... dengan puting yg masih merah kecoklatan dengan tangannya yg terangkat ketiaknya yang bersih dan mulus itu pun terlihat jelas... putih... muluss serta dengan sisa bekas lipatan" diketiaknya yang makin bikin gue sange sama sepupu gw ini....
dammmn dia kemudian menggosok" memeknya sendiri sambil duduk dia meggesek"kan itilnya... disambut dengan meremas serta memilin" putingnya yg semakin tegang karena sentuhannya sendiri... oooccchhhh aaaaccchhhh.... aacchhh... SIALLL dia masturbasi dikamar mandi gue... klo dia lagi sange kenapa ga ngewe aja sama gue... shiitt... dia emakin memasukan jarinya kedalam memeknya aaaaaccchhhhkkkkk aaacckkhhkhhhhhh.... nafasnya tersengal- sengal.. nampaknya dia aka mengalami orgasme... gue langsung ngocok kontol gue semakin ceoatt dann dann... aaccchhhkkkk gila gue pengen muncraat gue pengen sampeee... aaacchhhhh aacchhhh nur pun menggeliat ga karan dikamar mandi sambil menjepit pahanya dann AAACCHHHHHHHHHHHHHHH...................... dia orgasme bersamaan dengan gue muncrat... yessss gue dah rekam semuanya... gue bisa coli kapan aja sambil bayangin tubuh dia yg masih ranum itu... tp gw ber fikir kenapa ga gue ajak ML aja sekalian si nur..... hmm tai nanti lah gue masih nunggu waktu yang tepat....!! byuuurrrr.... byuuurrrrr....... dia pun melanjutkan mandinya....

gue save videonya sipp... buat bacol (bahan coli) pribadi gue... gadis yg selama ini gue tahan" napsu ke dia... uhhhh... gue harus bisa ngentot si nur... tp gw mash bngung cara bujuknya...... ahh biarin aja suatu saat klo waktunya tepat gue pasti bisa bujuk dia apalagi gue udah tau dia punya nafsu yg gede juga...
kaakk... makasihh ya aku udah elesai nih kak... mandinya... terlihat senyum sumringah di bibirnya... menandakan kepuasan atas masturbasinya tadi... koq kamu masih pake tanktop nur...
iyaa.. kan tadi kakak suka katanya.. hehee..
wahh kamu godain kakak yaa..? klo kakak napsu gmna?
haha... coba aja klo berani.. hehee..
kak orang rumah pada kemana?
lagi pada kondangan bentar lagi juga pulang...
owhh kamu liburan sekolah kapan?
sabtu bsok aq ambil raport kak.. mulai senin aq libur 2 minngu...
km ga ada acara kemana"?
belum kak... kakak ajakin nur maen donk..
owhh gampang... gmna klo sabtu bsok kita kepuncak yuuk... tp jngan bilang mama papa klo perginya kepuncak nanti ga dibolehin..
owhhh gampang nanti aq bilang klo aq nginep dirumah temen...
ok nanti sms aq ya kak...
oke...

hari sabtupun tiba...
nur jadi ga ke puncak sama kakak...?
Akhirnya Berhasil Ngentot Adik Sepupu
ohh iya.. tp nur boleh bawa temen ga kak?

ga usah nur... kita berdua aja lebih seru loh klo rame" ga asyiik..

owwhh... hayoo kakak mau ngapain sama nurr? nanti nur di apa"in lagi... hhee

yahh dikit doank... hehe becanda.. ya nggak lahh..

hehe klo di apa"in jg gpp koq.. hehe asal enak aja... hahaaa..
Akhirnya Berhasil Ngentot Adik Sepupu
tenang nanti kaka bikin kamunya enak..

apaan tuhh kak?

nanti aja kamu pasti suka... ok bye abis maghrib kakak tunggu kamu di depan gang ya...
oke kakak...

gue pun memacu motor gue... dengan segala persiapan stamina pastinya gue harus bisa ngentot dia malem ini...
dia pun datang denga selana levis dan tanktop kuning dibalut jaket hirtam... uhh makin dewasa aja keliatannya.. padahal msaih smp.. kak,, aq cakep ga? woow kamu bidadari kakak malam ini kamu cantik luar biasa... yaudah ayuuk naik.. dan kita pun sampai sekitar pukul sepuluh malam...
kak sepi banget sihh... gpp kan jadi seru nur..
ihh kak apa" an sihh nur takut..
tenang ada kakak yg jagain kamu...

gue masuk kamar dan semua udah dipersiapin... gue kasih dia makan... sambil nonton film... kak bobonya bareng yahh nur takut... ok tenang kakak kelonin kamu dehh../ ihhh kakak nakal yahh.. hehe.. malam pun semakin larut gue membuka pembicaraan

nur kamu pernah nonton bokep ga?
hah.. pernah sihh koq kakak tau..?
yaa kakak nebak" aja... gmna klo skrng kita nonton bokep bareng mau ga?
kaka emang bawa kasetnya?
iya kakak bawa nih...
ihh kakak nakal yahh.. tapi nur jangan di apa"in yahh... hehe iyaaa tergantung.. hhe..
tergnatung apanya kak?
tergantung km pengen diajarin apa engga?
hahaa kakak mah bisa aja nih,,...

dan gue pun menyetel bokep amerika yg bernama zoey kush bintang bokep amerika yg masih muda.... tp desahannya mantap toketnya masih kecil dengan rambut panjang persis seperti bidadari di sebelah gue.. yg sebentar lagi gue exe..

gue melihat nur dengan muka merangsangnya... dia ga bisa nyembunyiin nafsu nya didepan gue.... nurr klo gerah buka aja jaketnya..
iya kak aq buka yahh....
dia pun membuka jaketnya dan hanya memakai tanktop kunng dan tubuhnya semakin seksi...... aduuhh gue konak lagi...
kak kakak. pernah kayak gitu blom?
hehe emang kenapa?
gpp..nanya doank...
nur mau kkak ajarin ga?
hah nur takut kak...
takut kenapa..?
nur takut sakit..
lahh kamu liat aja diflm itu cwenya ke enakan gitu koq...
Iya sihh... Tp gmna yahh... !!!

gue pun langsung membuka celana boxer gue... gue yakin banget dia pasti udah sange banget... klo pun dia nolak gue bakal ngeluarin jurus kedua yaitu anceman klo gue bakal nyebarin video bugil yg gue rekam kemarin...
ihh... kak nr maluu.. ihh gede bangett..
iya pegang aja nur gpp koq...
gue pun membimbing tangannya yg mulus wat megang kontol gue...
ahhhh... iya nur.. di elus" biar tambah ngaceng...
ihh kak jadi gede bgt sihh nur takutt... Emang enak ya kak dikocok" gini..
Iyahhh... Ahhhh... Terusss aahhhh...
aacchhhh....
nur sep kaya di film itu...
Ihhh.. Ga mau kak... Jijik..
Ayo donk sayang... Kk dah pengen bgt nihh...
Akhirnya Berhasil Ngentot Adik Sepupu
Gue pun membimbing nya untuk turun menghisap kontol gue.. Dia masih malu" buat. Ngulum nya maka gw memancing nafsu nya lewat sentuhan ke arah toketnya... Tangan gw masuk lewat celah tangtop langsung gw sergap toketnya yg masih baru tumbuh itu... Gw pilin" puting nya... Sambil gw remes lembut...
Aaacchhhhh... Kakak... Toket nur di apain.. Geli kak... Jangan aaacchhh...
Gw tetep maksa.. Gw pilin" terus toketnya ... Dan ga rasakan putingnya semakin mengeras... Aacchhh... Nikmatin aja nur.. Ntar enak koq...
Aacchhhhhh... Kak... Aaaacchhhhhh... Kakak aduuhh... Mmhhhhh... aduuuhhhhh... kak.... geli bgt tauu.. aaacchhh...
Gue tarik dia ke atas.. Gw dudukin disamping gue...
gue pun mengankat tangan kanan nya... mhhh... gue napsu bgt klo liat ketiaknya yg masih mulus tanpa bulu sehelai pun... gue pun membenamkan wajah gue keketeknya... gue hirup aroma seksinya... mmmmuuuaacchh... gue jilat setiap pori" kulit ketiaknya.. gue sedot" mmhh.. kakak suka bgt ketek km nurr... aacchhh...
aduuhh kak koq ketek nur di jilatin sihh... aaccchhh geli kakk... nur ga kuat.. aaduuhhhhh aaaaccchhhh.. kak udahh kak.. geli bgt aduuhh.... gue tetep menjilat jilat ketiaknya sampe nur menggelijang menikmati sensasi gelinya... gantian nur yg satu lagi yahh..
Kakakkk,... Aaacchhhhh... Geli kak,.. Udahhh aaacchhh.... Ampun kak nur ga kuat klo di jilatin gini... Stooop... Aaacchhhhh... Entot nur aja kak... Entot nur sekarangg.... Aaacchhhhh.....
gue pun menelentangi nya gue tidurin sambil gue angkat kedua tangannya sehingga terpampanglah kedua ketiak mulusnya di hadapan gue... mmmuuaaacchhh gue jilatin lagi yg kiri sambil gue pilin" terus puting toketnya yg semakin mengeras...
aaacchhhh... Dari dulu kak suka liat ketek km sayang... Ketek km seksi.. Selalu bikin kk napsu... Sekarang kk pengen jilatin kk suka sayang...
Aaacchhhh.. Ya udahh klo kk suka gpp... Aaaachhhh jilatiin ajaahhh.. Accchhhh... Aaacchhhhhhhhh.. Terusss kak... Jilatin sepuas kk... Terussss... Aaaacchhhhhhh....

nur kaka buka yah tanktopnya..
iya kak.....cepet kak... Nur pengen di entot sama kk... Cepetan kaaak... Acchhhhh...

gue angkat tanktopnya keatas.. woow gila toketnya masih kecil bgt pentilnya jg masih merahh.. Pentilnya mancung karena dari tadi gw pilin" sampe dia sange...

langsung aja gue kenyot" perlahan gua jilat" aaccchhhh.. kakak enakk kak.. koq enak bgt sihh.. aaaccchhh teruss kak... adduuhhh yaaahh yaahhhhh,... aacckkkkkkghhhhhhhh..... gue pun buka baju dan celana gue... gue pelorotin juga celana dalemnya nur... uhhh udah basah coyy punya diaa...
gue pandangi tubuh mulus nya dari atas sampe bawah.. memek yg masih bersih tanpa bulu... Terlihat kacang itilnya yg merah...

aaccchhh gila akhirnya gue bisa ngewe si nur jg.... langsung gue tindihin dia gue lumat bibirnya,... gue isep" lidahnya... mmmhhh... Mmmmmmmhhhhhh.... Kakak... Mmmmhhhh.... Gw lumat bibirnya ga gw kasih ampun,,, maklum udah sange berat...

ciuman gue turun ke lehernya gue jilat " aaaccchhh.. geli kakk.. aaccchhhh... telinganya pun gue lumat... aaaccchhh... adduuuhhh kak.... nur ga kuat kaak aaaduhh.. aaaaccchhhh.... gue semakin napsu denger erangannya... gue jilatin seluruh tubuhnya.. lidah gue menelusuri setiap lekuk tubuhnya.. duhhh kak nur gelii.. jngan jilatin nur kaak.... aaccchhhhhh... accchhh.. giuman gue makin turun ke perutnya... gue cium gue raba" dan akhirnya gue mambuka selangkangannya lebar"... aacchhhhh...
gila memeknya bagus bgt.. langsung aaja gue julurin lidah gue... gue isep" itilnya sampe mengeras... aaaaccchhhhh... aduuuhh kakk memek nur di apain.. kak aaaaaccchhh... gue terus menjilat memeknya sampe makin tebel dan memerah... aaccchhh adduuhh kkk. kaaaakk.. nur MAUUU KAAAK.. NURRR PIPISSS KAAAK... AKKKKHHHHHHHHHHHHHHH.... ACCCHHHHHHH....
memeknya pun berkedut" menandakan dia sudah orgasme... tapi gue terus menjilat" memeknya sampe dia menggelijang ga karuan.. menahan kenikmatan yg baru pertama kali dia rasakan dari gue...

AAACCCCHHHHHH kak enak bangeeeeet.... enak bangeeet kaaaakk..... skrng gue nunggingin dia dari belakang gue bisa ngeliat dengan jelas memek merahnya dan lubang anusnya... owwhhh.. pemandangan yg bikin gue konak abiss... gue jilat lagi memeknya... sambil tangan gue meremas " toketnya dan kali ini gue juga mulai menjilat anusnya... gue jilat perlahan diantara memek dan anusnya... ketika lidah gue sudah tepat di lubang anusnya gue jilat sekitar lubangnya sambil gue tekan itil memeknya pake jempol gue... lalu gue mulai menjilat tepat dilubang anusnya yg makin mengkerut... aaaaaccccchhhhhhhhhh.... kk koq lobang pantatnya dijilat juga sih kak.. geli tauu aaaaccchhhhhh... kakak jangan kaak aaaccchhhh aaccccchhh... aaaacccchhh..
Tubuh nya bergetar hebat saat lidah gue mnyapu lubang anusnya... Nur mencengkram kuat sprei kasur... Wajahnya mendongak ke atas... Tubuhnya meliuk"... Aaaccchhhhhhh....ka kak entot nur sekarang kak.. ayooo nur ga kuat klo dijilatin teruss aaaacccchhhhhhh....

setelah gue puas menikmati gue akhirnya ga tahan juga pengen masukin kontol gue kememeknya.. gue kenbali menelentangkan nur dan gue membuka lebar" pahanya.. kak pelan" yahh...
iyaaahh.. Aacchhhhh... Ayo kak kita ngentot kaak... Achhhhh...
Dengan nada manjanya gw semakin napsu aja nih...

gue pun mulai menggesek" kontol gue ke memeknya yg makin basah.... gue gesek" keatas kebawahh... aaaccch nikmat bgt memeknya masih sempit nihh... aaaaacccchhh kak masukin kak... ayoo kak entot nur kak...
yahh kakak masukin yahh...
gue masukin pelan pelan aaccchhhhhhh gila sempit bgt memek km nurr... accchenak.. iyaa teruss kak.. terusss....
tahan ya nurr... gue teken makin dalemm.. makin dalem...... aaaccchhhhh.... aachhhhh aduu kk perihh kak...
tahan nur ntar lama" enak koq.. gue biarin kontol gue didalem memek nur... sampe memeknya terbiasa.. gue goyang pelan" maju mundur.. aaaccchhhhh aaccchhhh... yeessss enakk kakk ayo kak teruss yaahh enak kak... adduuhh enak bgt sih ngentot sama kakak... aaccchhhhhhh aacchhhhh.... gue peluk dia gue isep pentilnya... sambil gue genjot memeknya makin cepet,,,.... aacccchhhhhhhhhhh kakakk.... aawwwhhh... nur mau keluar lagi kak... kakk... nur KELUAAARRRRRR.... aaaaacccchhhh kak nurr keluaaarr.. AACCCCHHHHHHHHHHHH... ACCCHHHH.... udah kak jngan di genjot teruss kak... aduuh kak nur koq keluar terus sih kak.. Tubuhnya kembali bergetar hebat... Matanya terpejam... Dan pinggulnya terangkat... Seakan ingin merasakan lebihh dalam....
adduuhh... Aadduuuhhhh.... aaaaccchhhhh... aaaaaaaccchh...... AAAAAAAACCCCcChHHHhHHHHhHHh... Nurrr muunncrrraaatttt kakakkkk.. Memek nuurrrr aaaaacchhh......
Gue menikmati empotan memeknya...berkedut" seakan ingin menghisap habis kontol gue...
Aaaahhhhhh... Terusss sayaaang.... Nikmatiiin... Iyaaahh... Keluariinn yg banyaakkk....
Nur pun terdiam... Sambil tubuhnya bergetar sesekali... Gw yakin gw bakal bisa entot dia terus.. Setelah dia tau nikmatnya kontol gw....
Setelah istirahat sejenak... Gw lanjutin lagi...
gue angkat si nur gue trus dudukin di meja gue kangkangin... gue arahin lagi kontol gue.... aaaccchhhhh kkak enak kak... aacccchhh iya nurr kakak juga enak nih ngewe kamu.... aaaccchhh..... acccchhhhh.... KAKAK.. NUR SAMPE LAGI NIHHHH... kakak.. nurr keluaaarr nurrrr KELUAAAAArRRRRRRR.....
aaaaccccccccccccccchhhhhhhhh ACCCCCCCHHHHHHHHHHH.... badanya meliuk" menikmati nikmatnya orgasme yg dia rasakan... kak ayo keluarin kak... nur capeee..

yaudah skrng kkakak keluarin yahh km nungging nur...
iya kak... nih kak sodok lagi memek aku kak... ayo kak....
gue pun menempelkan kontol gue tepat dimemeknya.... jleeebb.. kali ini langsung masuk karena udah licin bgt... aaaccchhhhhh gila makin enak aja memek km nurr.. aaccchhh accchhhhh.... oowwwhhh... aaccchhh... terus kaak teruussss... gue peluk nur dari belakang.. gue remes " toketnya.... aaacccckkk kak... teruuss kakk.... aaaccckkk enak bgt dientot kayak gini kak,,... nur pengen di entot terus sama kakak... aaaccckkkkkkkhhhhhhhhhhhh..... kakakk... aku mau keluaarrrr AKU MAU KELUAARRR LAGI KAKK...... TAHAN NURRR KAKAK JUGA MAU KELUAR NIHHH.. HHHMMMFFFFFFFFFTTTTT.... HHHAAAAAAA..... AAAAAACCCCCCCCHHHHHHH... AYO KAK PUTER" PENTILNYA KAK... PUTER" KAAKK ENAKK AAACCCHHHH NURRRR KAKAK MUNRAATTT NIHH KAKAK MUNCRAAATTT.... ACCCCCCCCCCKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHH......... AAAAAACCCCCCCHHHHHHHHH... KONTOLGUE NYEMPROT" DIMEMEKNYAA NURR.. AACCCCCCCCCCHHHHHHHHH.. IYAAA KAK.. NUR JUGA KELUAR MIHHH...A AACCCCCCCCCHHHHHHHHH AACCCCHHHHHHHH ENNNNNNNNAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK,,,...ENNAAAAAAAAAAK KKKK KAKAKKKKK... AAAAAACCCCCCCCCCCHHHHHHHHHH.....

gue pun ambruk sambil memeluknya... aaahh enak bgt sih nur ngewe sama kamu..
iya kak... nur pengen diewe terus deh sama kakak...
iya tenang aja kakak pasti layanin kamu terus nur yg penting ini rahasia kita jngan sampe ada yg tau yaa...
iya kak... nur sayang kakak...

di villa itu enttah udah berapal kali gue ewe nur di kamar mandi.. ruang tamu...di villa itu setiap tempat gue passti jadiin tempat buat nikmatin tubuh mungil nya... Dan gw yakin adik sepupu gw ini hyper jg... Dia bisa orgasme berkali".... Mantaabb...

Ehhh kakak... Aku pernah liat bokep klo cewenya di sodok lewat pantat... Emang enak kak???
Yaa buat kk sih pasti enak... Tp buat km sakit... Tp lama" jg enak koq klo udah biasa...
Masa sihh kak.. Nur pengen nyoba kak...!!! Pinta nya memelas...
Bener nihh... Aduhhh... Kk jd pengen lagi nihhh.... Km kuat jg yahh ngewenya...
Heheee... Iya abisnya kontol kk gede bgt... enakk lagii... Memek nur pengen terus disodok kakaakkk...
Iyaaa... Nanti dirumah klo sepi kita lanjutin yahhh...
ASYIIIIikKK.... Masukin ke lobang pantat nur ya kakak... Nur pengen nyoba...
Ok sippp.... 

Supervisor Serma



Cerita ini baru terjadi 2 minggu yang lalu ketika gw menjahili supervisor gw yang cantik... Nama gw galan karyawan call center bank swasta terkemuka di di indonesia. Jabatan gw hanya sbgai agent biasa yg kerjanya dimaki-maki nasabah setiap harinya, tapi beruntungnya gw dapet supervisor yang cantik dan seksi bernama Serma. Cewek putih,langsing dan berdada montok ditambah bongkahan pantat yang sangat sensual ini sungguh menggoda. Dengan tinggi 168 cm dan berdada 34 B ditambah kemeja ketat dan rok pendeknya selalu membuat hancur konstrasi gw.

To the point aja, bos gw si serma yang cantik itu tiba-tiba memanggil gw untuk ke mejanya, gw kira gw bakal kena omelan karena kerjaan gw yang berantakan tetapi ternyata hanya untuk dicekin smartphone nya yang katanya sering ngeheng.

" Lan lo bisa bantu liatin HP gw ga? Ko sering ngehang ya? Trus sinyalnya sering ilang?" tanyanya dengan raut wajah bingung, sungguh ekspresi kebingungannya bikin gw gemes,seolah-olah pengen gw jilat itu muka dengan lidah gw.

" Ya udh sini gw liatin tapi HPnya gw bawa dulu ya nanti pas makan siang klo udah bener gw kasih lagi." balas gw untuk permintaan dia.
Smartphonenya gw bawa ke meja gw, gw coba otak-atik dikit padahal gw juga ga ngerto-ngerti bgt soal beginian bingung juga gw kenapa si serma tiba-tiba minta tolong ke gw.

Setelah lama gw oprek HPnya akhirnya gw ga nemu penyakit dr smartphonenya, selintas muncul pemikiran jelek gw, mumpung HPnya ada di gw, gw cek aja foto2 dalam galerinya. Dan apa yang gw dapet, gw liat ada beberapa foto hotnya. Ada pose saat dia lagi tiduran dengan BHnya aja,ada foto di kaca kamar mandi dengan toketnya yang putingnya yang coklat mengagumkan dan 1 lagi yang paling mantep ada 1 pose dimana ada foto Serma lagi tiduran di kasur dengan hanya menggunakan g-string hitam dan tanpa BH.

Niat jahat gw timbul, foto-foto ini bisa jadi modal buat gw untuk merasakan tubuh nya yang sensual itu. Dengan cepat gw kirim foto-foto itu ke smartphone gw. Setelah selesai gw balikin smartphonenya.
" Ka serma gw ga ngerti nih,dari tadi gw oprek tapi masih lemot aja, coba lo bawa ke counter aja deh." sapa gw dengan pemikiran sebentr lagi gw akan dapetin tubuh moleknya.

" Yahh lu gimana sih kirain gw lu ngerti. Ya udah deh gapapa nnti gw bawa. Makasih ya.".dengan wajah kecewa. Sehari berselang tepatnya pukul 8 malam saat suanasana kantor mulai sepi, hanya ada beberapa orang shift malam, tanpa pikir panjang gw kirim balik foto-foto hotnya dia ke smartphonenya dia dengan fasilitas messanger.

Gw liat dia lagi duduk sambil menatap serius PC dan kaget setelah mendapat pesan gw. Dan dengan cepat dia balas pesan gw, dengan mata yang melotor ke arah gw."KURANG AJAAAARRRRR APA-APAAN INI??BERANINYA LO NGAMBIL FOTO-FOTO GW. GW LAPORIN LO KE KABAG...." Balasnya denga emosi.

" Silahkan, dengan senang hati palingan kalo kaka bilang efek ke gw cuma di pecat, untuk ngelapor ke polisi kayanya ga bakal, apa mau Perusahaan membuka aib karyawannya? Dan klo kaka lapor apa kaka gak malu?" dengan perasaan penuh kemenangan.

" Hapus sekarang juga, dan jangan bikin gw marah. Inget gw supervisor lo." ancamnya sambil tetap menatap tajam ke arah gw, gw pun hanya senyum sinis.

" Gw akan hapus setelah gw bisa menjamah tubuh seksi lu." ancam gw.
"Bajingan, jadi lu ancem gw" balasnya dengan cepat di mesangger.
" Ya terserah apa penilaian kaka..mau saya jamah sedikit atau kaka malu dan ga mungkin kaka pun akan di pecat."

Keadaan gw udah diatas angin sekarang dan ka serma membalas.
" Apa mau lo sekarang?" Balasan dengan kata2 menyerah.
" Saya tunggu kaka di toilet wanita sekarang, jangan lapor siapa pun atau kita hancur bersama." balas gw dengan kontol yang sudah menegak membayangkan sesaat lagi menatap tubuh seksi ka serma.
Gw pun segera meninggalkan meja gw dan beranjak ke toilet wanita, mengapa gw pilih disana krna gw tau jam segitu toilet itu sudah sepi karna hanya ada beberapa wanita saja yang tersisa di kantor.
Gw pun membuka pintu kamar mandi secara mengendap-endap, lalu gw pilih bilik kamar mandi yang paling ujung.
Gw kirim pesan ka serma " gw udah dikamar mandi dan gw ada dibilik ujung, cepet kesini kontol gw udah tegang " kiriman pesan gw semakin cabul.

5 menit berselang tidak ada balasan dan gw makin panik, jangan jangan dia lapor satpam atau panggil karyawan lain untuk grebek gw.
Dan tiba-tiba pintu kamar mandi kebuka, jantung gw bedegup kencang, siapa kah yang membuka pintu itu. Dan tak lama ketukan bilik kamar mandi berbunyi,gw buka pintunya ka Serma udah ada di depan bilik.
Gw: " silahkan masuk kaka cantik." Dia pun mengikuti bagai kerbau yang ditusuk hidungnya, dengan muka yang sangat marah dia masuk. Bilik kamar mandi yang sempit membuat jarak kamu sangat dekat. Gw liat dia menggunakan kemeja putih yang ketat sehingga toketnya menonjol dengan menantang. Ditambah rok mininya yang sejengkal diatas lutut membuat bokongnya semakin terlihat besar.

Serma : " apa yang lu mau?"
Gw : " tubuh lu ka serma, puasin gw sekarang dan gw persilahkan lu hapus foto2 lu sendiri di hp gw."
Sema : " gw supervisor lo, gw atasan lo, sampai hati lu kaya gini?"
Kedua tangan gw langsung gw tempelin ke toketnya, luar biasa sintalnya toket dia, dia kaget dengan apa yang gw lakuin.
Gw : " gw ga peduli, gw cuma butuh tubuh lu skrg aja, setelah itu gw akan lupain kejadian."
Secara perlahan tapi pasti gw raba toketnya secara perlahan, matanya menatap dendam ke gw. Semakin lama rabaan gw semakin cepat dan memjurus brulat. Gw pun membuka kancing kemejanya dan langsung melucuti bajunya.
Gw liat toketnya luar biasa menantang dengan bh berwarna hitam berenda sedikit di tepiannya. Gw buka kaitan di belakang dan gw cantelkan di pintu bilik. Dua buah bukit kembar dan puting yang coklat sungguh membuat kontol gw makin membesar. Segera saja gw jilati puting kanan dan toket kiri gw raba dengan tangan gw.

Gw isep terus toketnya, gw jilat dengan rakus dan sesakli gw digigit. Puting satunta pun gw pilin sampai akhirnya nafasnya mulai tak beraturan. Gw tukar posisi sekarang toket kirinya yang gw jilat dan ise, toket kanan yang sudah basah gw raba secara keras dan gw puter-puter putingnya.
Keluarlah suara dari mulutnya. " Aaaaaahhhhhhhh....", gak gw sangka dia menikmati juga apa yang gw lakukan.

Sambil terus menmenjelajahi toketnya yang ranum dengan jilatan,hisapan dan pelitiran puting. Kaitan rok belakng perlahan gw buka dan seletingnya pun gw turunkan. Secara otomatis turun lah rok kak serma.
Oh my god ternyata dia sedang menggunakan g-string hitamyang hanya menutupi memeknya dengan bentuk segitiga dan tali tipis menyelip di balahan pantatnya.

Toketnya semakin brutal gw jilat dan sering kali gw gigit kecil yang membuat dia mendesah kenikmatan. Tanganku sekarang keduanya ada di pantatnya, kuraba pantat semoknya dengan tangan kiri dan tangan kananku kuraba memeknya yang mulai basah dengan cairan kewanitaannya, ternyata ka serma terangsang juga..

Setelah puas merasakan toketnya kusuruh ka serma duduk diatas toilet yang terlebih dahulu aku tutup agar dia bs duduk.
Kubuka g-stringnya, mukanya gamang antara menuruti tetapi disisi lain dia tidak ikhlas. Dan setelah kubuka kulihat memeknya yang dihiasi bulu sedikit dan tertata rapih.

Aku langsung bertjongkok dihadapnya, ku jilati memeknya yang basah, kumainkan klirotisnya dengan lidah ku dan sesekali aku sapu memeknya. Tangan ku tak mau diam,ku maikan jariku di anusnya, keluar lah desahan kembali dari mulutnya, " ahh galan, lu jahat, lu bikin gw sange, lu harus tanggung jwab puasin gw sekarang...ahhhhh...terus lan...enakkk...ooohhhhh..."

Ternyata dia sambil memilin kedua putingnya sendiri.
Gw masukin lidah gw ke memknya dan jari yang kiri memaikan itilnya, dia kelojotan dengan apa yang gw lakuin. Ga bertahan lama pahanya menjepit kepala gw dan membuat gw sulit bernafas. Gw tau di mau orgasme dan gw isep itilnya dengan kuat dan secra bersamaan dia melungguh panjang " ooohhhhhh galannnnn gw keluaarrrr, " keluarlah cairan hangat secara perlahan yang menandakan dia orgasme, dia bersandar di toilet dengan kaki mengakang dengan wajah lemas.
" Bangsat lu lan,lu bikin gw orgasme.".
Gw: " tapi lu suka kan????sekarang giliran gw ya."
Gw buka celana gw, cd dan kemeja gw secara cepat dan menyembulah kontol gw yang standar dengan panjang 14 cm ini.
Gw jambak rambutnya dan mengarahkan mulutnya ke kontol gw.
" Jangan kasar dong, pake jenggut segala, gw tau kok apa yang harus gw lakuin" sanggaj ka serma. Gw hanya tersenyum dengan responya.

Dia mulai memegang kontol gw dengan tangan kirinya dan mulai mencium kepala kontol gw, tangan kirinya mengocok-ngocok pelir gw yang membuat gw terbang ke enakan. " Kontol lo boleh juga, kapan-kapan klo gw mau lagi boleh ya?".pinta kak serma.

Gw kaget dengan permintaannya dan gw hanya berkata.
" Ga usah bawel ka, sepong gw sekarang gw udah sange. Masa' yang ngecrot lu doank. Gw juga mau." Tandas gw.
Dengan cekatan dia mulai memasukan kontol gw kemulutnya secara beraturan, dia jilatin lubang kebcing gw, dia jilatin semua bagian kontol gw tanpa ada basa-basi lagi. Mulutnya sudah penuh dengan kontol gw, dia keluar masukan kontol gw dari mulutnya. Gak sangaka jago dia nyepong. Setelah 5 menit dia sepong gw, akhirnya gw mau ngecrot juga dan gw gak rela klo harus ngecrot dengan cara ini.

Gw tarik kontol gw dari mulutnya, dia pun protes. " Apa-apaan sih gw lagi enak ini." Gw: " gw akan kasih yang lebi enak, nungging lu sekarang."
Dia pun menurutinya, gak sangka gw betapa mudahnya gw menyuruh supervisor gw ini bertindak cabul.

Sekarang dia udah nungging dan gw bisa liat anus dan memeknya dr belakang, pantatnya gw cubit dan dia marah, " brengsek,sakit tau cepet masukin kontol lu, kerjaan gw masih banyak."

Tanpa berpikir panjang gw arah kontol gw ke memeknya secara perlaha, dan ternyata dia udah ga perawan, memeknya cukup mudah dimasukin tapi tetep pijatan daging memeknya cuku lumayan.

Kontol gw udah masuk semua dan gw dieimin sebentar, setelah itu mulai gw genjot maju mundur dengan ritma perlahan.
" Ooohhhh lan terus entotin gw, masukin semua kontol lo, puasin gw." Pintanya.
Gw ketawa dalam hati, ga gw sangka bahasa pelacur juga klo udah sange. Ritme mulai gw tingkat kan genjotannya. Sambil toketnya gw raba dari belakang. Dia semakin mendesah, " oooohhhhhh galan bangsattt, cepet lan...cepet......enak sayang.....perkosa gw....sekarang gw pnya lo sayang....pake gw sesuka
lu...aaaaaaahhhhhhh...terussssss....bangsaattt.... " Celoteh ka serma terdengar cabul tapi semakin membuat gw terngsang.

Bosen dengan gaja blowjob,sekarang gw cabut kontol gw, sekarang gw duduk diatas toilet dan gw minta ka serma berdiri diatas gw, tanpa diminta dia mengerti dan mengarahkan kontol gw memeknya.
Bleeeessssssssss.....masuklah semua kontol gw di memeknya, dia diam menikmati kontol gw berada di memeknya. Gw cium bibirnya secara brutal dan dia mulai menaik turunkan pinggulnya. Ciuman gw beralih ek toket, gw emut putingnya dan gw grebek toket satunya, " ahhhhh galaannnnnnn lu gilaaaaa gw nikmat banget, ooohhhhhhhhhhh isep terus lann....teruuuuuusssss...."
Genjotannya semakin mengiila sehingaa keluar suara keceplaaakkk.....kecplaaakkk...kecplaaaakkkkk,, suara campuran lendir kewanitaan dia yang mulai membasahi paha kami.
Dia sangat buas, genjotannya semokin meningkat.
" Galaaaaannn....galannnn....gw mau keluarrrrr gw ga kuat....ooooohhhhhh...." Pintanya.

" Sebentar ka kita keluarin bareng. Sebentar lagiiiiiiii, ohhhhhhhh lo pelacur gw malem ini..." Balas gw..

Dia tidak merespon perkataan bejat gw dan tak lama, " galaaaannn gw keluaaaaaaaaarrrr.n....aaaargghhtttttttttttttt.... ..." dia orgasme, cairan hangat keluar dari memeknya. Dan tak sempat bertanya kontolku pun ngecrot di dalam rahimnya. " Ka sermaaaa gw keluaaaaarrrrr ooooooohhhhhhhhhhh...."

Kami pun orgasme bersama dan dia memeluk tubuh gw yang terkulai lemas diatas tolilet.

2 menit keheningan terjadi, kontol gw masih di memeknya sampai mengkerut. Dia mulai mengeluarkan perkataan dengan nafas terengah
Ka serma : " hapus fotonya sekarang dan gw ikhlas klo lo minta hal ini kapan pun itu."
Gw : " serius lo?"
Ka serma : " gw seriusss...selama ini gw hanya bisa puasin diri gw dengan jari, tapi sekarang gw pnya kontol lo yang bisa puasin gw. Tapi inget ini rahasia kita berdua."
Gw: " siaaapppp,, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ka." Sahut gw dengan bercanda.
Dan dia tak membalas dan mencium bibir gw. setelah itu kita berpakaian dan keluar secara bergantian dan bekerja kembali seolah tidak ada yang terjadi.

Setelah kejadian itu kamu sering bertemu di kosan ku untuk bercinta dan saling memuaskan.

==~000~==

Selasa, 15 Oktober 2013

The Click (khusus Mbak Rita)



Aku baru saja tidur di ranjangku ketika tiba-tiba pintu kamarku digedor dengan keras dan suara teriakan adikku menyeretku kembali ke alam sadar. Aku mengumpat dalam hati karena jadi tak bisa istirahat setelah kuliah dari pagi sampai sore, tapi akhirnya aku pun berjalan ke pintu dan membukanya. Ketukan di pintu dan suara teriakan adikku pun terhenti ketika pintu kamarku kubuka.

Sesosok wajah manis tersenyum nakal menatapku. Pemilik wajah manis itu adalah adik perempuanku, Dini. Dia baru berusia 16 tahun, baru duduk di kelas 1 SMU. Amarahku pun pudar saat melihat Dini tersenyum. Gimana seseorang bisa marah bila menghadapi wajah Dini yang cantik manis dengan senyum polos dan sweet? Aku jadi teringat komentar temen-temenku yang sering bilang kalo aku ini beruntung banget bisa tinggal di sarang bidadari. Bidadari yang mereka maksud adalah Dini adikku, mamaku, serta kakak perempuanku yang dua tahun lebih tua dari aku, namanya Sarah.

Dalam hati aku tak bisa menyalahkan komentar teman-temanku itu. Kak Sarah memang cantik dengan tubuh tinggi semampai, rambut ikal kemerahan serta bibir sexy yang menjadi nilai plus kecantikannya. Kecantikan yang sangat mendukung karirnya sebagai model. Dan mamaku aahh. Mamaku tak kalah cantik dari kedua putrinya. Walau sudah berusia hampir kepala empat tapi orang-orang banyak yang mengira mamaku berusia tak jauh dari kak Sarah yang berusia 22 tahun. Banyak yang menyangka mereka bukan mama dan anak tapi kakak adik. Badan mama masih sangat bagus karena dia termasuk maniak fitness. Payudaranya besar mengingatkan aku akan bintang porno yang sering kutonton di vcd BF koleksiku.

Ehh kak Joe kok malah ngelamun sih? Belum sadar 100 persen ya hi.. hi hi.
Dasar anak bengal. Ngapain sih kamu gangguin kakak. Kakak cape banget nih.
Gak usah sewot gitu dong kak. Tadi ada telpon dari Oom Parman, katanya kakak disuruh cepet-cepet kerumahnya. PENTING.
Oom Parman siapa?
Itu si Prof yang rumahnya di ujung jalan. Masa gak inget sih? Dulu kan kakak doyan banget maen kerumahnya.
Profesor Suparman?? Dia udah balik?
Iya, Profesor Suparman yang itu. Eh, kak. Kenapa sih kakak kok bisa temenan sama orang aneh kayak gitu, usia kakak kan beda jauh sama dia? Lagian kata orang-orang si Profesor itu agak gini ni., kata Dini sambil menyilangkan telunjuknya di depan dahinya.

Hush, jangan omong sembarangan. Prof itu sebenernya orang baik kok, cuma agak nyentrik. Ya udah deh, sekarang kakak mo mandi, trus ke rumah si Prof.
Oh ya kak. Dini kan udah capek-capek nyampein pesen buat kakak Trus sebagai ongkosnya, tadi coklat punya kakak yang ada di lemari es udah Dini makan he he he��, kata Dini sambil berlari meninggalkan aku.
DDIIIIINNIIIIII��.., itu kan coklat mahal oleh-oleh temen kakak dari Amrik!!!!!!
Dengan hati jengkel karena dikerjain si Dini, aku pun mandi. Selama mandi pikiranku melayang memikirkan Profesor. Kapan dia balik? Ada perlu apa dia? Memang nggak salah kalo banyak yang mengira dia orang yang aneh. Tiga tahun lalu tiba-tiba dia menghilang tanpa jejak, lalu sekarang tiba-tiba muncul. Profesor Suparman sebenarnya bukan orang gila seperti anggapan orang-orang. Malah dia adalah seorang yang sangat jenius. Mungkin karena kejeniusannya itulah maka dia menjadi kurang bisa bersosialisasi dengan orang lain. Satu-satunya temannya di komplek ini adalah aku. Aku pertama kali kenal dengan si Prof waktu berumur 15 tahun. Suatu hal yang sangat lucu, karena si Prof usianya sudah hampir kepala empat waktu itu. Tapi perbedaan usia tidak menghalangi persahabatan kami. Bagiku si Prof orang yang cukup asyik buat temenan asal kita sudah terbiasa dengan sifatnya yang aneh dan nyentrik.
Aku bisa bebas curhat sama dia dan si Prof mendengarkan segala macam curhatku tanpa men-judge perbuatanku seperti orang-orang tua lainnya. Dan satu hal yang paling aku sukai dari persahabatanku dengan Prof adalah aku bisa memanfaatkan rumahnya untuk menyetel kaset dan vcd porno yang aku pinjem dari temen-temenku he he he. Yaa Blue Film merupakan satu hal yang membuat kita kompak. Si Prof ternyata getol banget nonton BF dan tentu saja dia tidak akan lapor ke orangtuaku bila aku nyetel BF di rumahnya. Malah jika dia punya film porno yang baru, dia juga menelpon aku dan mengajak aku nonton bareng di rumahnya. Dasar orang nyentrik. Pertemanan kami berjalan sampai dua tahun, dan ketika aku berumur 17 tahun, tiba-tiba Prof. Suparman menghilang tanpa kabar. Dia pun tak pernah menghubungi aku sampai saat ini. Aku pun segera menyelesaikan mandiku dan bersiap pergi ke rumah Profesor.
* * * * * * * * *
Aku memasuki pelataran rumah besar yang tampak tak terawat di ujung jalan komplek. Seorang wanita yang ada di rumah seberang tempat Profesor mengamatiku dengan pandangan aneh. Aku tersenyum sekedar basa-basi lalu segera menuju pintu depan rumah Profesor dan memencet bel pintu.
Ding Dong
Ding Dong.
Tak lama pintu itu pun terbuka. Wajah bulat culun dengan rambut yang mulai memutih tersenyum lebar melihatku. Pemilik wajah itu bertubuh gemuk pendek, terlihat lucu dengan pakaiannya yang sama sekali nggak matching, baju model hawai warna hijau dengan kembangan kuning, serta celana gombrong warna merah terang (kaya lampu lalu linta merah, kuning , ijo he.. he.. he.. ). Orang nyentrik ini adalah Profesor Sudarman.
Ha..ha..ha selamat datang sobat lama. Masuk. masuk.. aku punya kejutan buat kamu ha.. ha.. ha.., suara berat sang Profesor yang dulu akrab di telingaku membuatku nyaman.
Aku teringat masa kami dulu sering bersama. Tak kusangka orang seaneh si Prof, ternyata bisa membuatku kangen. Aku mengikuti Profesor masuk ke dalam rumahnya. Ruang tamu yang berantakan menjadi pemandangan yang kulihat saat memasuki rumah Profesor. Kertas dan tumpukan dokumen berserakan di atas meja dan sofa. Aku tersenyum melihat semua itu. Memang si Prof suka sembarangan kalo mengerjakan experimennya.
He, Joe. Kamu udah pernah ML nggak?, tanya Profesor tiba-tiba.
Ha??! A..apa Prof?, jawabku gelagapan.
ML. Making Love. Seks. Udah pernah belom?, tanya Profesor lagi.
Apaan sih, Prof?!! Lama nggak ketemu, tau-tau nanya kayak gitu.
Aku teringat kalo si Prof memang kadang-kadang suka ngomong yang sama sekali nggak nyambung. Tapi kali ini aku bener-bener kaget dia nanya kayak gitu.
Sudah. Kamu jawab saja pertanyaanku. Kamu sudah pernah ML atau belum?, tanya Profesor lagi, cuek dengan kebingunganku.
Nng pernah sih. Sekali, sama bekas pacar gue dulu. Udah ah, jangan nanya yang aneh-aneh. Sekarang mending Prof jelasin kemana aja selama ini? Tiba-tiba ngilang nggak ada kabarnya.
Tiga tahun ini aku mengerjakan experimenku yang paling baru dan paling spektakuler. Dan akhirnya aku berhasil. Aku memang jenius ha.. ha.. ha Dan untuk semua itu, aku berterima kasih sama kamu Sobat muda ku. Kamu yang sudah memberiku ide untuk penemuanku ini.
Aku???? Memangnya aku pernah ngasih ide apa? Apa sih yang sudah Prof ciptain?, tanyaku bingung.
Kamu inget film yang terakhir kali kita tonton bareng disini sebelum aku pergi?
�Film?? Yang mana Prof?�, tanyaku masih bingung.
�Itu film BF semi yang judulnya The Click yang kamu pinjem dari temen SMA mu dulu.�
Pikiranku melayang ke masa lalu. Aku mencoba mengingat tentang film yang dimaksud Profesor Suparman. Sejenak kemudian aku pun teringat. Tiga tahun yang lalu, aku pernah mengajak Prof nonton BF yang kupinjem dari temenku. Judulnya The Click. Kisahnya tentang sebuah alat milik makhluk luar angkasa yang disimpan dalam sebuah piramid kuno.
Alat itu disebut The Click, sebuah alat yang bisa membangkitkan gairah seksual manusia. Jika dinyalakan maka orang-orang disekitarnya akan menjadi horny lalu ML sama siapa saja disitu. Filmnya lumayan bagus. Seks dan komedi bergantian mengisi alur ceritanya. Aku ingat saat aku dan Profesor selesai menonton film, tiba-tiba si Prof berteriak, �Brillian, benar-benar brilian�. Setelah itu Prof menyuruhku pulang. Lalu keesokan harinya tiba-tiba dia menghilang tanpa kabar. Sebersit pikiran melintas di kepalaku. Pikiran yang membuatku hampir tak percaya.
�Tunggu, tunggu. Ja.. jadi maksud Prof, Profesor nyiptaiin alat itu? The Click?�, tanyaku memastikan pertanyaan yang tadi melintas dikepalaku.
�Ha� ha� ha�. kamu benar. Aku sudah berhasil menciptakan The Click. Aku memang jenius ha.. ha..�
Aku bengong menatap pria setengah baya itu. Aku tak percaya mendengar pengakuan Profesor. Bisa-bisanya dia menganggap serius hal konyol seperti The Click. Dan yang lebih mencengangkan aku adalah Profesor meng-klaim bahwa dia sudah berhasil menciptakan alat itu. Benar-benar orang yang aneh.
�Joe, kamu nggak percaya kalo aku bisa menciptakan The Click? Tunggu�. Nah, ini dia, The Click�, kata Profesor Suparman sambil menyerahkan benda kecil yang dia ambil dari sakunya. Aku menerima benda itu dari profesor.
Aku mengamati benda itu dengan rasa tak percaya. Benda itu adalah sebuah kotak hitam kecil dengan tombol berbentuk hati berwarna merah muda. Benarkah benda aneh ciptaan Profesor ini adalah The Click?
�Kamu masih nggak percaya Joe? Bagaimana kalo kita buktikan sekarang?�, tantang si Prof.
�Gimana ngebuktiinnya Prof?�
�Tadi aku lihat rumah yang ada di depan itu kayaknya sekarang ditempati pasangan yang masih muda. Dan aku lihat yang perempuan cantik dan cukup sexy, ngingetin aku sama mama kamu. Siapa sih dia?�, tanya Profesor.
Aku teringat sosok cantik yang tadi melihatku saat aku memasuki rumah si Prof.
Wanita itu adalah bu Rita, isteri dari pak Dimas. Pasangan muda itu memang termasuk pendatang baru di komplek ini. Mereka baru pindah kesini setahun yang lalu, jadi pantas saja kalo si Prof nggak kenal sama mereka. Mbak Rita (aku biasa memanggilnya mbak, karena dia masih berumur 28 tahun) memang cantik. Dia dan ibuku adalah istri idaman semua suami yang ada di komplek ini. Mbak Rita adalah seorang pengacara, sedangkan suaminya, mas Dimas, bekerja menjadi pilot. Aku menjelaskan semua ini kepada si Prof tanpa mengerti apa maksud Profesor sebenernya.
�Hhhmm� Rita Rita. Nama yang cantik, secantik orangnya. Jadi dia seorang pengacara yaa. Nngg.. kalo begitu bagaimana kalo kamu mengundang dia kesini. Bilang aja kalo aku akan sewa dia sebagai konsultan hukum. Kamu bilang ke Rita, kalo aku mau konsultasi tentang segala masalah hukum mengenai hak paten penemuanku yang paling baru.�, kata Profesor.
�Trus??�, tanyaku masih bingung dengan jalan pikiran si Prof.
�Ya, udah. Kamu sekarang kesana, lalu ngomong seperti yang aku suruh tadi. Pokoknya kamu harus bujuk dia supaya mau kesini.
�Nngg� tapi Prof..�
�Sudah, kamu jangan banyak omong. Cepat ajak dia kesini, ntar kamu pasti nggak akan menyesal deh. Aku jamin.�
Aku pun akhirnya meninggalkan rumah Profesor Suparman masih dalam keadaan bingung.
�Selamat sore, mbak Rita.�, sapaku pada sosok cantik yang sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya.
�Sore. Oh, kamu Joe. Ada apa? Tumben maen kesini. Disuruh mama yaa?�, jawab mbak Rita dengan ramah.
Hari ini mbak Rita memakai daster terusan dengan kancing di bagian depan. Pakaiannya yang sederhana itu tak bisa menutupi fakta kalo dia memiliki tubuh dengan lekak-lekuk yang menggairahkan.
�Oh, nggak kok mbak. Aku nggak disuruh mama. Aku dimintain tolong sama Profesor Suparman yang tinggal di depan situ.�
�Profesor Suparman?? Yang katanya agak nggak waras itu yaa. Apa benar kalo dia itu agak gila?�
�Itu sama sekali nggak bener mbak. Profesor orangnya 100% waras dan sebenernya dia baik kok. Cuma dia memang orang yang jenius. Mbak tahu kan, orang jenius kan suka nyentrik dan aneh kelakuannya. Dia juga kurang bisa bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang. Makanya deh banyak gosip yang mengatakan si Prof agak gila. Tapi itu semua nggak bener kok. Masa aku mau bertemen sama orang gila?�, jelasku pada mbak Rita.
�Ooh, begitu toh. Trus dia minta tolong apa sampe kamu kesini?�, tanya ibu muda yang cantik itu.
�Begini, mbak. Profesor Suparman menemukan beberapa alat baru tapi dia bingung tentang persoalan mengenai hak paten jika dia mau mematenkan penemuannya itu. Nah, waktu saya cerita kalo mbak Rita seorang pengacara, Profesor Suparman minta aku untuk mengundang mbak Rita kerumahnya agar dia bisa konsultasi masalah paten sama mbak Rita. Profesor nggak keberatan kalo mbak Rita mau mengenakan tarif konsultasi untuk pertolongan mbak. Gimana mbak?�
�Nngg� bagaimana yaa? Kenapa nggak ke pengacara yang lain saja.�, tanya wanita itu terlihat ragu.
�Kan tadi saya sudah cerita kalau si Prof agak kurang bisa bergaul sama orang lain. Makanya dia sering minder kalo harus bicara ke orang yang sama sekali asing. Walaupun Profesor Suparman belum kenal dengan mbak Rita, tapi karena mbak Rita adalah tetangga, dan juga aku cerita kalo mbak Rita itu selain cantik juga baik sekali, si Prof akhirnya minta tolong ke aku untuk mengundang mbak Rita kerumahnya.�, rayuku pada ibu muda itu.
�Kamu memang bisa aja Joe. Masak orang kayak aku dibilang cantik, baik. Gombal.�, jawab mbak Rita sambil tersenyum malu. Memang wanita itu paling seneng kalau dipuji.
�Kalo aku bilang mbak Rita nggak cantik, aku bener-bener orang yang berdosa dan tukang bohong.�, jawabku yang membuat wanita cantik makin tersipu malu.
�Sudah, joe. Jangan nge-gombal terus. Mmm.. kenapa nggak kamu ajak Profesor Suparman kesini saja.�
�Penemuan si Prof serta dokumen-dokumennya kan ada di rumah dia. Jadi mendingan mbak saja yang kesana. Biar si Prof bisa menjelaskan penelitiannya dengan lebih detail.�
�Wah� bagaimana ya? Mas Dimas lagi terbang keluar kota. Si kecil Andi lagi bobok, kalo nanti dia terbangun gimana?�
Andi adalah anak dari pasangan muda itu. Umurnya baru satu tahun.
�Khan ada mbok Darmi. Mbok Darmi kan bisa ngejagain Andi selama mbak nggak ada. Lagian mbak kan cuma pergi kedepan rumah doang. Kalo ada apa-apa mbok Darmi bisa manggil mbak Rita.�, rayuku pada mbak Rita yang masih terlihat ragu.
�Nngg� baik deh. Tapi kamu harus temenin mbak kesana. Mbak kan belum kenal dekat sama pak Parman.�, jawab mbak Rita setelah berpikir sejenak.
Aku dan mbak Rita segera menuju ke rumah Profesor setelah dia menyuruh mbok Darmi untuk menjaga Andi.
�Suparman. Profesor Suparman.�
�Rita�
Profesor Suparman dan mbak Rita berkenalan setelah kami semua masuk ke ruang tamu rumah Profesor. Profesor terlihat sangat kagum dengan kecantikan ibu muda itu. Sedangkan mbak Rita terlihat sedikit canggung. Mungkin masih kepikiran tenteng gosip kalo Prof itu orangnya agak gila.
�Hoi, Prof. Tamunya disuruh duduk dulu dong. Masak wanita secantik mbak Rita disuruh berdiri terus.�, kataku mencoba mencairkan suasana.
�Wah, saya benar-benar nggak sopan. Maaf ya bu. Silahkan duduk. Maaf kalau ruangannya agak berantakan. Maklum rumah ini nggak pernah mendapat sentuhan seorang wanita.�, kata Profesor.
�Nggak apa-apa kok pak.�, jawab mbak Rita.
Profesor Suparman duduk di sofa yang kecil dekat pintu masuk. Aku duduk di sofa kecil di seberang profesor. Di tengah kami ada meja panjang. Lalu mbak Rita duduk di sofa besar di samping meja panjang itu.
�Apa yang bisa saya bantu, pak?�, tanya mbak Rita.
�Mmm.. begini Bu. Saya baru menciptakan beberapa penemuan yang rencananya mau saya patenkan. Tapi saya kurang tahu mengenai masalah-masalah hukum yang harus dilakukan dalam proses perolehan hak paten. Makanya saya mau konsultasi dengan ibu Rita mengenai masalah itu.�, kata Profesor.
Aku melihat diam-diam si Prof menekan tombol berbentuk hati pada The Click yang ada di genggamannya. Mbak Rita kelihatannya tak memperhatikan perbuatan Profesor itu.
�Memangnya apa alat yang akan bapak patenkan itu apa?� tanya mbak Rita.

Aku merasa ada yang aneh. Tanpa sebab, tiba-tiba aku merasa gairah birahi melandaku. Celanaku mulai terasa tak nyaman, karena joe jr yang ada didalamnya mulai memberontak. Pandanganku seakan tertarik ke arah mbak Rita. Wajah mbak Rita yang cantik terlihat semakin cantik dalam pandanganku. Hidungnya yang mancung. Bibirnya yang ranum seakan membuatku ingin menciumnya. Dadanya hhmm� Ingin rasanya aku meremas dada yang montok itu. Aku ingin menggigitnya gemas, ingin menjilat dan menghisap putingnya. Aahh� pasti nikmat rasanya.
Aku menggoyang-goyangkan kepalaku, mencoba menghilangkan segala macam pikiran kotor yang tiba-tiba merasuki otakku. Tapi tak berhasil, gairah itu masih menghinggapiku. Bahkan bertambah lama, bertambah kuat. Percakapan Profesor dan mbak Rita tak lagi aku pedulikan. Mataku menatap lekat ke wajah mbak Rita. Pandanganku bergerak liar menelusuri tubuhnya yang sexy. Mbak Rita terlihat gelisah. Duduknya mulai tak tenang seakan dia menahan sesuatu. Ucapannya mulai terpotong-potong, nafasnya terlihat agak berat. Aku menoleh kearah Profesor. Dia tersenyum lebar memperhatikan kegelisahan mbak Rita. Lalu Profesor berdiri, dan menutup serta mengunci pintu depan.
�Nngg� kok pin..pintunya ditutup pak?�, tanya mbak Rita. Profesor tak memperdulikan pertanyaan mbak Rita. Dia berjalan mendekati kursi tempat mbak Rita duduk, lalu dia duduk di sebelah wanita cantik itu.
�Kamu cantik sekali Rit.�, kata Profesor Suparman sambil tangannya dengan berani mengelus paha mbak Rita.
�Pak Parman. Jangan kurang ajar pak.�, kata mbak Rita marah. Tapi anehnya dia membiarkan tangan si Prof tetap mengelus-elus pahanya. Nafas mbak Rita terlihat makin berat. Matanya menatap sayu.
�Gila!�, pikirku dalam hati. Aku mengucek mataku seakan tak percaya. Aku seperti melihat bahwa mbak Rita malah menikmati permainan nakal tangan Profesor di pahanya. Mulut mbak Rita terus berkata memperingatkan agar si Prof menghentikan tingkah kurang ajarnya, tapi di sisi lain dia membiarkan tangan si Prof bergerak bebas dengan liar.
�Ah.. to..tolong hentikan semua ini pak. Saya aah.. saya sudah bersua hhmm.. hhmmm..�, kata mbak Rita sambil diiringi desahan lirih. Sebelum kata-kata itu selesai, bibir profesor segera menghentikannya dengan ciuman. Yang lebih aneh lagi, mbak Rita ternyata membalas ciuman Profesor Suparman dengan tak kalah panasnya.
�Hhmmmpp�.ah�hhmmp��
Desahan kedua orang yang berciuman itu membuatku tak lagi bisa tinggal diam. Aku segera duduk di sebelah mbak Rita sehingga wanita cantik itu kini duduk diapit aku dan Profesor. Leher jenjang mbak Rita menjadi sasaran mulutku. Tanganku pun seakan tak mau ketinggalan segera beraksi meraba dan meremas lembut payudara montoknya dari balik daster yang dipakainya. Bagian bawah daster mbak Rita tersingkap ke atas karena tangan nakal si Prof yang bergerilya di dalamnya sudah merayap sampai ke pangkal pahanya.
Kami bertiga larut dalam gejolak birahi yang seakan tak bisa kami tolak. Bahkan mbak Rita seakan sudah tak ingat lagi kalau dia sudah bersuami dan sekarang dia bercumbu dengan dua orang laki-laki yang bukan suaminya.
Aku menarik wajah mbak Rita agar menoleh kearahku. Bibirku ingin mencicipi bibir sexy wanita cantik itu. Mbak Rita menyambutnya dengan penuh nafsu. Lidahnya dan lidahku saling bermain di dalam bibir lami yang bertautan erat. Ciuman ibu muda ini sangat luar biasa. Bekas-bekas pacarku tak ada yang bisa berciuman se-�panas� ini. Saat kami berhenti saling melumat karena hampir kehabisan nafas, baru kusadari kalau Profesor Suparman sudah melepas kancing depan daster mbak Rita lalu menarik daster itu ke bawah. Tali BH mbak Rita pun sudah dia tarik kesamping dan diturunkan kebawah juga. Sekarang tubuh atas wanita cantik itu sudah telanjang. Payudaranya yang montok karena baru melahirkan terlihat menantang dengan putingnya yang berwarna coklat muda mengacung kencang karena gairah. Memang benar kata orang kalo payudara wanita yang mempunyai anak balita akan terlihat lebih montok. Cairan ASI yang ada didalamnya membuat payudara ibu muda ini terlihat lebih menonjol.
�Aaah�sstt�aahhh��, desahan mbak Rita makin kencang ketika si Prof mulai beraksi di dadanya. Lidah Profesor menjilat putingnya yang semakin mengeras. Sesekali putting itu dihisap gemas oleh si Prof yang membuah desah mbak Rita makin keras dan dia makin membusungkan dadanya. Aku pun segera mengikuti aksi Profesor. Payudara mbak Rita yang satunya segera menjadi sasaran mulut dan lidahku. Tanganku mengelus-elus vagina mbak Rita dari balik celana dalamnya yang mulai basah karena cairan kenikmatan mulai keluar dari lubang surgawi itu. Jariku mulai menyelusup lewat samping celana dalam itu. Kurasakan vagina yang penuh bulu, lalu jariku yang nakal meneruskan aksi gerilyanya. Dengan dua jari aku mengocok vaginanya. Denyutan liang vagina yang hangat dapat kurasakan lewat dua jariku yang keluar masuk di liang mbak Rita.
�Uugh�Joe�. terus. Lebih cepet aahh�..�, desah mbak Rita tanpa malu lagi.
�Kamu memang cantik Rita mmpphh�..�, suara Prof ikut nimbrung dan desahan mereka berdua mulai berpadu dalam symphoni birahi yang panas.
Aku mempercepat kocokan jariku di liang vagina mbak Rita, sedangkan bibirku masih asyik menghisap payudaranya.
�Ookhh�. cepet Joe. Lebih cepet. A..aku mau AAGGHH��..�
Mbak Rita berteriak kencang saat orgasme pertamanya menerpa. Badannya menggeliat tegang. Otot-otot vaginanya menjepit kedua jariku dengan kencang. Aku bisa merasakan **an cairan kenikmatan yang dikeluarkan mbak Rita. Tapi yang membuat aku makin horny adalah cairan susu yang keluar lewat putingnya yang kuhisap kuat saat ibu muda itu orgasme. Aku memperlambat tempo kocokan jariku agar mbak Rita bisa menikmati sisa-sisa orgasmenya.
Aku menatap wajah mbak Rita yang tampak sayu tersenyum memancarkan kepuasan. Tapi aku tak membiarkannya beristirahat, bibir sexynya segera kulumat kembali. Dan walaupun ibu muda itu sudah memperoleh orgasmenya, dia masih dengan panas menyambut seranganku. Seakan-akan birahinya bukannya padam, malah menyala makin hebat.
Tiba-tiba tubuh mbak Rita tertarik dari dekapanku. Kulihat Profesor Suparman sudah telanjang bulat. Walapun tubuhnya tampak lucu dengan perut buncit dan kulit yang mulai mengeriput, tapi kemaluannya tampak garang mengacung tegak. Ternyata si Prof yang menarik tubuh mbak Rita dari pelukanku. Rambut mbak Rita dia jambak, lalu dia membawa wajah mbak Rita kearah selangkangannya. Kontolnya dia posisikan ke mulut wanita cantik itu. Dan seakan sudah tahu maksud laki-laki setengah baya itu, mbak Rita mulai menjilat dan menghisap kontolnya dengan mulutnya penuh nafsu.
�Aaahh� seponganmu bener-bener top, Rit. Aaahhhh�.�, desis profesor keenakan.
�Slrrupp�..mmhh�.sssluurpp�.mm hh��, desah mbak Rita dari sela-sela bibirnya yang tersumbat kontol Profesor.
Gairahku makin meledak. Aku segera melucuti semua pakaianku. Kontolku sudah mengeras dengan panjang dan ketegan maksimal, membuatnya tampak garang.
Baru sebentar mbak Rita mengoral penis Profesor Suparman, tiba-tiba si Prof menghentikannya. Dia lalu menarik mbak Rita ke pangkuannya. Seakan sudah paham maksud Profesor, mbak Rita lalu duduk diatas tubuh Profesor. Memeknya dia posisikan agar pas dan sejajar dengan kontol Profesor yang mengacung tegak. Setelah pas, mbak Rita menurunkan tubuhnya pelan-pelan sehingga kontol itu memasuki liang senggamanya.
�Aaakkhh�.. memek kamu enak Rit. Sempit. Aaahhh�. Nggak akan ada orang yang akan percaya kalau kamu bilang habis melahirkan aahhh�.�
�Mmmm�. kontol kamu juga enak kok mas. Aaahhh..�
Tanpa malu mbak Rita segera bergoyang liar di pangkuan profesor Suparman. Pinggulnya bergerak naik turun, berputar ke kiri, kadang kekanan, yang membuat Profesor merem melek keenakan. Aku mengocok kontolku melihat semua adegan itu.
�AAKKH�. aku mau keluar Rit. Cepet turun aku pengen keluar di mulut kamu aahhh�.�, kata Profesor ketika dia merasa mau orgasme. Mbak Rita turun dari atas tubuh Profesor. Lalu dia segera merangkak di depan selangkangan si Prof. Bibirnya dengan liar mulai melumat kontol Profesor dengan liar.
Sslluurpp� slluurrp�.
�AAAAGHHH�.. Aku nyampe Rit. Telen semua maniku sstt�.Aaaahh�.�, desis Profesor saat dia menyemprotkan maninya ke dalam mulut mbak Rita. Seperti vacum cleaner, mulut mbak Rita menghisap dan menelan semua mani di mulutnya. Bahkan setelah Prof selesai orgasme, wanita cantik yang dilanda nafsu itu masih menjilati sisa-sisa sperma yang masih ada di kemaluan Profesor Suparman yang sudah lemas setelah berjuang keras.
Aku tak tahan lagi. Kutarik tubuh mbak Rita yang sintal itu. Kurebahkan di atas sofa dengan posisi pantatnya ada di tepian sofa. Aku angkat kaki ibu muda itu sampai lututnya menempel di payudaranya. Dengan posisi ini memek mbak Rita jadi kelihatan semakin menantang untuk di-entot, jadi aku langsung arahkan kontolku yang sudah dalam ketegangan maksimal untuk melakukan penetrasi ke liang kenikmatan mbak Rita.
�Auuggh�. pe..pelan-pelan Joe. Kontol kamu gemuk banget sih.�
�Maaf mbak. Aakh�. memek mbak enak buanget.�, kataku sambil menusukkan penisku makin dalam ke memek mbak Rita. Memek mbak Rita masih terasa rapat dan enak, tak kalah sama memek perawan. Kalau aku tidak mengenalnya, mungkin aku tidak akan percaya bahwa dia baru melahirkan.
Desah kenikmatan dari mulut mbak Rita membuatku makin bersemangat. Aku mulai menggenjot pantatku, kontolku pun jadi keluar masuk ke memek hangat mbak Rita. Dapat kurasakan kalau mbak Rita bisa membuat otot dinding vaginanya berkedut seakan memompa dam meremas lembut batang kontolku. Aku pun jadi keenakan dan mendesah nikmat. Kulihat mbak Rita tersenyum manis melihat usahanya membuat aku keenakan dengan kedutan vaginanya berhasil. Seakan tak mau kalah, aku lalu membuat variasi pada tempo permainanku.
Kadang kupercepat dengan penetrasi pendek, kadang lambat tapi kumasukkan sampai mentok. Kadang kuvariasikan antara beberapa kocokan dengan penetrasi ringan dan pendek, yang kuselingi dengan tekanan kuat dengan seluruh tenaga sampai kurasakan ujung kontolku menyentuh mulut rahimnya. Usahaku berhasil, desahan mbak Rita sudah menjadi jerit kenikmatan. Pantatnya makin liar bergoyang menyambut tiap tusukan kontolku ke memeknya.
�Ah..Aakkh.. Joe� Kamu pintar Joe�.�
�Mmmh� goyangan mbak Rita juga enak�
Hampir lima belas menitan kami berpacu dalam birahi, saat kurasakan tubuh mbak Rita menggeliat liar. Punggungku terasa sakit ketika kuku mbak Rita menancap di punggungku tanpa dia sadari saat dia orgasme.
�Ooohh�. Joe. Aku nyampe�..AAAGGGHH���
Aku masih mengocok kontolku dengan cepat agar mbak Rita lebih nikmat dalam orgasmenya. Tapi hal itu menuntutku agar lebih kosentrasi untuk menahan agar aku tidak mengeluarkan maniku, karena saat mbak Rita orgasme dapat kurasakan vaginanya menyedot dan meremas penisku dengan kuat. Setelah orgasmenya lewat barulah aku menghentikan kocokanku. Kucium bibir wanita cantik yang sedang menikmati sisa orgasmenya itu. Ciuman kali ini terasa lebih lembut dan mesra. Tapi karena aku belum mencapai puncakku, aku segera berganti posisi. Kali ini aku yang duduk diatas sofa, kutarik mbak Rita agar menunggangiku. Ibu muda itu menurut saja, dia juga mengambil inisiatif memegang kontolku dan mengarahkannya ke memeknya yang sudah basah oleh cairan kenikmatan. Penetrasi kali ini tidak seseulit seperti pertama kali. Mungkin memeknya yang rapet ini sudah mampu beradaptasi dengan diameter penisku yang cukup besar walaupun hanya dengan panjang rata-rata.
�Mmmm�aaaahh�.�, desah mbak Rita menikmati penetrasi Joe Jr. ke dalam liang senggamanya.
Sekarang mbak Rita yang mengontrol permainan. Tubuhnya dengan liar bergoyang menunggangi diriku seperti joki kuda pacuan. Bibir ibu muda yang cantik itu tak kalah liar dalam memberiku kenikmatan, kadang menciumku dengan ganas, kadang menyapu leherku, bahkan sampai ke putting payudaraku. Aku baru tahu kalau lelaki juga merasa nikmat kalau putingnya dijilati. Aku merasa tak akan bisa bertahan lebih lama lagi dengan servis panas mbak Rita.
�Mbak� Aaakhh..aaku aaakhh�.�, aku mendengus merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kontolku berkedut menyemprotkan banyak sekali sperma ke vagina mbak Rita sampai sebagian meluber keluar membasahi pelirku. Goyangan mbak Rita makin liar saat aku orgasme. **an kencang maniku yang hangat dalam vagina dan rahimnya membuat ibu muda itu orgasme kembali.
�Aaaakkhhh�.Joe�..aahhhmmpphh� �, jeritan mbak Rita segera kutahan dengan melumat bibirnya. Lidah kami bertaut menari dengan lincah. Tubuh wanita cantik itu kupeluk erat sehingga dadanya yang montok tergencet dadaku yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
Walaupun sudah mencapai puncak kenikmatanku, tapi dapat kurasakan bahwa gairahku tak menjadi padam, bahkan aku merasa birahiku semakin naik. Segera aku merengkuh tubuh mbak Rita dan mengajaknya bertarung di ronde selanjutnya. Mbak Rita yang seakan sudah lupa akan suami dan anaknya, menyambutku tak kalah bergairah. Kami bercumbu lagi dengan panasnya. Berbagai macam posisi kupraktekan, doggy style, sambil berdiri, dan lainnya. Hampir dua jam kami bergelut dalam kenikmatan. Tubuh kami sudah dipenuhi dengan keringat oleh panasnya permainan ini. Aku dan mbak Rita mendapat orgasme beberapa kali dalam pertarungan panas kami. Tapi anehnya, gairah kami tak kunjung padam. Kontolku sampai sedikit terasa ngilu setelah diperas spermanya entah beberapa banyak oleh memek mbak Rita. Wajah mbak Rita terlihat capai, tapi semangat bertarungnya seakan tak pernah habis.
Aku hampir tak kuat lagi, tubuhku sudah terasa lelah, dan kontolku sudah hampir mati rasa saat kurasakan gairah yang berkobar dalam diriku mulai padam. Aku melihat sekeliling dan kulihat Profesor Suparman sudah memakai pakaiannya kembali. Dia mengacungkan The Click ciptaannya sambil tersenyum penuh kemenangan. Mbak Rita yang masih dalam pelukanku seakan baru tersadar kembali ke alam nyata. Ibu muda itu segera melepaskan diri dari pelukanku. Dengan tergesa-gesa dia mengenakan pakaiannya.
Aku melihat kebingungan dan malu tersirat di wajahnya yang terlihat begitu lelah setelah pertarungan panjang kami berdua. Tanpa berkata apa-apa, mbak Rita segera membuka pintu depan dan pergi meninggalkan rumah Profesor. Kulihat dia setengah berlari menuju rumahnya dalam naungan langit yang ternyata sudah menjadi gelap. Dalam kelelahanku, aku masih sedikit bingung dan seakan tak percaya atas semua yang baru saja kualami.
�He..he..he� bagaimana Joe? Kamu sudah percaya? Aku berhasil menciptakan The Click ha� ha�.ha� Aku memang Jenius.�, kata Profesor Suparman yang diringi tawa mengagetkan aku.
�Nnng.. ja..jadi i..ini semua karena The Click?? Aku� Mbak Rita�Kami�.aaahh��
�Tepat sekali Joe. Itu semua karena The Click. Dan aku yang menciptakannya ha..ha��
Suara tawa si Prof tak kuhiraukan dan menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku. Aku masih sangat shock dengan semua yang baru saja kualami. Berbagai macam perasaan bercampur aduk dalam diriku. Rasa bingung seakan tak percaya kalau si Prof berhasil menciptakan alat yang kukira hanya ada di film-film. Rasa bersalah pada mbak Rita karena aku telah membuatnya menjadi kelinci percobaan untuk membuktikan penemuan Profesor. Air shower kurasakan mendinginkan kepalaku yang penuh dengan berbagai pikiran. Kelelahan tubuhku berangsur-angsur pulih karena segarnya guyuran air di tubuhku. Ketika aku memejamkan mata menikmati rasa air di sekujur tubuhku, berbagai kenangan kan kejadian barusan kembali melintas di pikiranku. Tanpa sadar aku sedikit tersenyum puas mengingat betapa nikmatnya bercumbu dengan mbak Rita, ibu muda yang cantik dan sexy, idola para suami di komplek ini. Aku segera menyudahi mandiku dan berusaha mengusir ingatan-ingatan itu dari pikiranku.
Setelah selesai mandi dan mengenakan pakaian, aku pun menemui Profesor Suparman. Aku melihat si Prof sudah menungguku di ruang tamu. Dua koper besar tergeletak di sebelahnya. Nampaknya Profesor Suparman akan bepergian lagi.
�Joe, tolong antarkan aku ke bandara sekarang. Aku harus mengejar pesawat ke Afrika malam ini.�, kata Profesor membuat aku bengong.
�Afrika??!! Ngapain Prof?�, tanyaku kebingungan.
�Tentu saja melanjutkan percobaanku.�, kata Prof dengan ringan.
�Percobaan apa lagi? The Click yang Profesor ciptakan sudah sangat spektakuler. Tapi jangan sampai jatuh ke tangan yang salah, bahaya.�, kataku.
�Aku tahu kalo The Click memang sangat fenomenal dan tentu saja aku tidak akan membiarkannya jatuh ke tangan yang salah. The Click hanya kubuat satu-satunya di dunia ini. Dan benda ini akan kuberikan buat kamu.�, kata Profesor yang lagi-lagi membuatku terkejut.
�A..aku Prof?! A..apa Prof yakin kalau The Click akan diserahkan ke aku, kenapa nggak Prof saja yang bawa?�, sahutku agak gelagapan.
�Bahaya sekali kalau The Click aku bawa selama aku melakukan eksperimenku. Orang-orang jahat akan berusaha merebutnya kalau mereka tahu akan alat ini. Tapi mereka sama sekali tidak akan menyangka kalau alat ini kutitipkan ke kamu, seorang pemuda biasa yang hidup di negara kecil seperti Indonesia ini.�, kata Profesor serius sambil menyerahkan The Click kepadaku. Aku menerima benda luar biasa dengan sedikit ragu.
�Nngg.. memangnya Prof mau eksperimen apa lagi sih? Kan lebih baik Profesor di rumah saja dan menyimpan The Click ini sendiri.�, kataku mencoba membujuk Profesor agar tidak menitipkan benda ini padaku.
�Eksperimenku ini sangat penting. Tanpa eksperimen ini tentu saja The Click akan sama sekali tak berguna buatku.�
�Ha..? Eksperimen apa Prof?�, tanyaku kembali bingung.
�Tentu saja eksperimen untuk menemukan obat yang mampu membuat orang bisa menjadi sangat kuat staminanya dalam berhubungan badan. Kamu inget kan, aku belum puas menikmati tubuh mbak Rita tapi tubuhku sudah tak mampu lagi bertarung.�, kata Profesor yang segera membuatku terbengong melihatnya. �Dasar Profesor gila�, pikirku dalam hati.
�Sudah. Ayo berangkat. Nanti aku ketinggalan pesawat.�, kata Profesor sambil menarikku yang masih terbengong-bengong memikirkan tingkah lakunya.
Keesokan harinya�..
�Uuugh� capek deh.�, keluhku. Sepagian ini aku sibuk membersihkan rumah Profesor karena selama Profesor bepergian, dia menitipkan rumahnya padaku. Aku memutuskan akan tinggal disini, bebas dan tenang. Aku tak perlu kuatir soal makan atau cuci pakaian, karena untuk itu aku tinggal pulang ke rumah saja he.. he.. he.. Saat aku duduk melepas lelah, aku meraba saku celanaku. Dapat kurasakan benda kecil disana. Itu adalah The Click yang dititipkan Profesor Suparman padaku. The Click. Benda yang luar biasa, tapi disamping itu juga berbahaya. Benarkah tindakan Profesor menitipkan benda ini padaku? Apa aku orang yang tepat? Mampukah aku menahan godaan untuk tidak menyalahgunakannya? Berbagai macam pikiran memenuhi kepalaku. Tiba-tiba aku merasakan perutku sangat lapar.
�Saatnya pulang kerumah. Waktunya makan siang.�, pikirku. Aku lalu beranjak pergi dari rumah Profesor Suparman. Pintu rumah baru saja selesai kukunci saat aku melihat mbak Rita berjalan menuju pagar rumahnya.
�Mbak Rita�. mbak� tunggu aku mau ngomong. Tunggu mbak Rita.�, teriakku sambil buru-buru berlari ke arah ibu muda itu sebelum dia memasuki rumahnya. Saat aku berlari, aku melihat wajah mbak Rita kaget melihat siapa yang memanggilnya. Wanita cantik itu menungguku di depan pintu pagar rumahnya. Wajahnya tertunduk saat aku sudah ada dihadapannya. Aku jadi tak bisa melihat ekspresi wajahnya.
�Nng�Mbak aku mau ngomong.�, kataku setelah sampai dihadapannya.
�Ngomong apa?�, kata mbak Rita agak judes. Pandangannya dia arahkan ke arah lain tak mau melihatku.
�Nngg� begini mbak. A�Aku cuma mau minta maaf a..atas kejadian kemarin. Aku bener-bener minta maaf mbak.�, kataku pelan.
�Jadi kamu menyesal sudah melakukan itu semua dengan mbak?�, tanya mbak Rita menatap tajam ke arahku. Aku tak mampu membalas pandangan matanya dan menunduk.
�I.iya mbak. Aku bener-bener menyesal. Aku berharap kejadian kemarin nggak pernah terjadi.�
�Jadi.. kamu.. menyesal sudah berhubungan badan dengan aku�. wanita yang sudah tua�jelek� sudah punya anak� dan� kamu berharap kalau kamu nggak akan pernah berhubungan dengan wanita yang tidak seperti pacar-pacar kamu yang masih muda.. cantik.. IYA?�, kata mbak Rita dengan marah.
�Bu.. bukan itu mbak. Mbak Rita itu can.. cantik banget, tubuh mbak Rita juga sexy, dan me..memek mbak Rita nggak kalah rapet sama gadis perawan. Aduhh� a.. aku kok jadi ngawur. Ma..maaf mbak. A..aku nggak bermaksud kurang ajar, hanya aahh���, kataku gelagapan.
Senyum mbak Rita merekah mendengarkanku yang gelagapan sampai bicara tak karuan. Aku jadi bingung sendiri, tak berani menatap wajah mbak Rita, takut dia marah atas perkataanku yang kurang ajar. Mbak Rita tetap diam, lalu dia membuka pintu pagar rumahnya dan melangkah masuk. Aku kecewa, mbak Rita ternyata tak mau memaafkan aku. Dengan tubuh lemas aku mulai melangkahkan kaki menuju rumahku sendiri, sampai..
�Joe� kesini sebentar.�, suara mbak Rita terdengar memanggilku. Dia masih berdiri di halaman rumahnya. Aku kembali mendengar panggilan mbak Rita. Aku berhenti di depan pintu pagarnya.
�Kamu mau kemana Joe?�, tanya mbak Rita.
�Mau pulang mbak. Ada apa mbak?�, jawabku masih tak berani memandang wajahnya.
�Mmm� nggak ada apa-apa. Mbak cuma mau ngasih tahu kalau mas Dimas terbang ke luar kota dan baru kembali dua hari lagi. Mbok Darmi juga lagi pulang kampung. Dan Andi di rumah neneknya.�, kata mbak Rita. Aku menjadi bingung dengan omongan mbak Rita. Aku menegakkan kepalaku menatap wajahnya dengan ekspresi bingung terpancar jelas di mukaku. Mbak Rita tersenyum manis menatapku yang tetap diam dan kebingungan.
�Jadi nanti malam mbak bakalan sendirian di rumah yang sepi ini. Mbak paling nggak bisa tidur kalau sendirian. Coba kalau ada yang mau menemani mbak.. mmm��, kata mbak Rita dengan santai. Senyum menggoda tersungging di bibirnya yang sexy itu. Mbak Rita mengedipkan sebelah matanya dengan nakal lalu masuk ke rumahnya. Aku masih bingung dengan semua ucapan mbak Rita. Dalam kebingungan itu aku pun mulai berjalan menuju rumahku. Beberapa kali aku menoleh ke arah rumah mbak Rita mencoba meraba apa maksud segala perkataannya. Sebersit pikiran, tiba-tiba menyelinap ke otakku dan membuatku tersadar.
�Ja..jadi mbak Rita mau�..�
Siang ini aku tidak punya kerjaan. Tugas kuliah sih ada, tapi gampang masih ada si Nina pikirku. Nina adalah teman kuliah sekelasku sejak dari semester awal bahkan ospek dulu. Entah kenapa sering kali kami mengambil mata kuliah yang sama dan mendapatkan kelas yang sama pula. Anaknya selain ramah juga berotak encer alias cerdas. IP-nya selalu diatas rata-rata. Minimal nilai tiap mata kuliah pasti B. Sayangnya pembawaannya agak kalem. Hanya punya beberapa teman dekat saja. Termasuk aku sendiri. Sahabatnya mungkin hanya aku yang cowok. Entah mengapa aku bisa dekat padahal teman-teman yang lain tidak. Mungkin salah satunya karena dia ternyata sebenarnya enak diajak diskusi mengenai banyak hal. Karena mungkin pula sering menempuh mata kuliah yang sama jadi sering ketemu? Ah entahlah, yang jelas dia banyak membantuku dalam urusan belajar. So, aku selalu bisa lulus ujian mata kuliah yang kutempuh.
Terbayang wajahnya yang halus tanpa jerawat, sedikit tirus berkaca mata minus, tapi sebenarnya cukup cantik membuatku senyum-senyum sendiri mengingat nampaknya dia ada hati padaku. Sering kali cara dia menatap dan berbicara seolah-olah kemalu-maluan, padahal diriku bersikap santai padanya.
�Apa perlu kupacari dia?� sering aku berpikir demikian. Tapi rasanya aneh saja. Terus terang aku lebih suka gadis yang lebih aktif dan menggoda ketimbang yang aleman. Rasanya membuatku lebih hidup dan bersemangat. Dan di kampusku sendiri banyak incaran yang perlu diperhatikan. Rata-rata cantik, tajir dan berani mengenakan pakaian yang terbuka nan seksi. Dijamin gak bakalan konsentrasi kuliah, pasti bawaannya ngaceng melulu.
Lho..lho..salah! Aku harusnya mikir rencana nanti malam. Bukan berkhayal yang tidak-tidak. Memikirkan mbak Rita dan pengalamanku kemarin, membuat badanku sedikit gerah membayangkan pengalaman bercinta kami yang teramat panas itu.
Gara-gara benda ini..kutimang-timang The Click ditanganku. Entah dimana Professor Suparman sekarang. Tak kuduga bisa mewarisi alat perangsang seksual ini. Tapi ternyata enak juga, gara-gara alat ini aku bisa bercinta dengan mbak Rita si Ibu muda nan menggairahkan itu. Dan nanti malam tampaknya akan terjadi pertempuran sengit lagi antara aku dan mbak Rita.
�Hmm aku harus minum penambah energi nih biar gak KO hehe..� pikirku ngeres. Aku segera bergegas membawa perbekalan beberapa pakaian ganti. Rencanaku aku mau pamitan menginap ke rumah Professor Suparman. Sehingga memudahkan menyelinap ke rumah mbak Rita untuk bercinta.
Aku kemudian ke ruangan makan tempat mama dan adikku si Dini sedang makan siang. Kakakku mbak Sarah sepertinya keluar bersama teman-temannya entah kemana.
Aku mengatakan pada mama kalo Profesor Suparman minta tolong padaku untuk menjaga rumahnya selama dia pergi. Dan aku juga mengatakan kalo aku ingin mandiri dan juga menjaga kepercayaan yang diberikan Profesor. Mama adalah orang tuaku tunggal sejak kecelakaan papa waktu aku masih SD dulu. Dia orang yang kuhormati karena mampu membesarkan ketiga anaknya dengan berkecukupan. Selain melanjutkan perusahaan pribadi milik papa, ia juga aktif menekuni usaha jual beli perhiasan sebagai sampingan. Karena itu dia senang akan niatku untuk mandiri dan bla..bla�bla� �Nice excuses Joe.�, pikirku dalam hati.
�Boleh aja, Joe. Niat kamu kan baik. Tapi kamu juga jangan tidur sana terus, mama bisa kangen sama anak mama. Dan kalo waktunya makan, kamu pulang aja. Mama tahu kamu nggak bisa masak, jadi kamu makan disini aja.�, kata mama memberikan persetujuannya. Aku bersorak dalam hati.
�Oke, ma.�, jawabku.
�Mandiri apan tuh? Perginya cuma ke ujung gang, trus makannya masih numpang disini.�, si Dini menyeletuk sambil menyedot jus apel kesukaannya.
�Hei brengsek, udah ngambil coklat kakak, pake nyela lagi ya?!�
�Idiiih gitu aja sewot! Iya deh, kakakku yang baek, nanti Dini ganti ama coklat laen napa sih?�
�Enak aja, itu coklat mahal dari Amrik tau! Amrik!! Mana bisa ada gantinya?�
�Udah..udah jangan ribut melulu kalian ini� sergah mamaku.
�Joe kamu boleh nginap tapi jangan macam-macam disana ya?!� kata mama kemudian.
�Beres Mam!�
Aku buru-buru pamitan dan tidak lupa menghadiahi adikku sebuah jitakan ringan di jidatnya
�Kak Joe jelekkk!!!!� serunya. Tapi aku sudah kabur duluan sebelum dibalas si bengal itu.
Tak terasa sore menjelang saat aku selesai bolak-balik dari rumahku ke rumah Professor Suparman, lalu membenahi semua barang bawaanku itu di kamar tidur milik Profesor. Lalu aku pun mandi. Usai mandi aku berdandan sebentar agak tampak lebih macho. Kukenakan baju kaos oblong dan jeans favoritku. Setelah itu sebotol minuman berenergi kuhabiskan buat cadangan stamina nanti.
Menunggu hari agak gelap, dan sepi aku segera masuk ke pekarangan rumah mbak Rita.
�Ting!! Tong!!�
Tak lama pintu terbuka. Aku terkesiap memandang mahluk dihadapanku.
Mbak Rita, ia nampak cantik sekali malam ini. Hanya mengenakan daster tipis berwarna gelap yang tampak kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Ia tersenyum melihatku.
�Akhirnya kamu datang juga ya jagoan� godanya padaku.
�Gimana enggak mbak, ada bidadari yang secantik mbak siapapun jadi gak tahan� balasku nakal.
�Iih sekarang kamu udah pintar ngerayu ya?� sahut mbak Rita sambil menarikku masuk ke dalam.
�Mau minum apa Joe?� tanyanya lembut.
�Apa aja deh mbak, maunya sih susunya mbak Rita..heheeh� ujarku menahan rasa malu juga.
�Iiih maunya� tersipu mbak Rita sambil menjewer telingaku.
�Aku ambilkan coke dingin aja yah, lainnya abis..� sambungnya lagi.
�Makasih mbak!�
Selanjutnya setelah ngobrol ngalur ngidul, perlahan mbak Rita mengeser duduknya hingga merapat denganku. Segera aku menyambar aroma wangi dari tubuhnya hingga membuat jantungku berdetak tidak seperti biasanya. Bahkan kemudian ia melanjutkan membuat detak jantungku semakin kencang dengan mendekatkan bibirnya ke bibirku. Sesaat kemudian kusadari bibirnya dengan lembut telah melumat bibirku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku dan semakin dalam pula aroma wangi tubuhnya terhirup napasku, yang bersama tindakannya melumat bibirku, kemudian mengalir dalam urat darahku sebagai sebuah sensasi yang indah.
Ia terus melumat bibirku. Lalu tangannya pelan-pelan membuka baju kaosku. Setelah lepas, ia menarik resleting jeansku. Begitu pula yang kulakukan dengannya, kutarik dan membuka dasternya. Kemudian ia melepaskan bibirnya dari bibirku dan membuka matanya.
Saat itu aku terbelalak melihat keindahan yang ada di depan mata. Payudaranya montok penuh, begitu indah dan terlihat kencang dibungkus bra hitam bepotongan pendek berenda yang membuat barang indah itu tampak semakin indah. Payudaranya seolah mengundangku untuk menaklukkannya dengan hasrat yang paling liar. Dan menengok ke bawah, aku semakin dibuat terkesan serta jantungku juga semakin berdetak kencang. Di balik celana dalam dengan potongan yang pendek yang juga berwarna hitam berenda yang indah, tersembul bukit venus yang menggairahkan. Di tepi renda celana itu, tampak rambut yang menyembul indah melengkapi keindahan yang sudah ada.
Kulihat mbak Rita juga tersenyum menatap lonjoran tegang di balik celana dalamku. Tangannya yang lembut mengelus pelan lonjoran itu. Sensasi yang menjelajahi aliran darahku kemudian menggerakkan tanganku mengelus bukit venusnya. Ia tampak memejam sesaat dengan erangan yang pelan ketika tanganku menyentuh daging kecil di tengah bukit venus itu. Ia kemudian melanjutkan tindakannya melumat bibirku dengan lembut. Bibirnya yang lembut serta napasnya yang wangi kembali membuatku dialiri sensasi yang memabukkan. Ia rupanya memang sabar dan tidak terburu-buru untuk segera menuju ke puncak kenikmatan. Berbeda sewaktu ia bercinta karena pengaruh The Click sewaktu di rumah Professor Suparman yang begitu buas.
Bibirnya kemudian ia lepaskan dari bibirku dan ia menyelusuri leherku dengan bibirnya. Napasnya membelai kulit leherku sehingga terasa geli namun nikmat. Kadang-kadang ia mengginggit leherku namun rupanya ia tidak ingin meninggalkan bekas. Benar-benar wanita yang berpengalaman dan hati-hati.
Ia kemudian turun ke dadaku dan mempermainkan puting susuku dengan mulutnya, yang membuat aliran darahku dialiri perasaan geli tapi nikmat. Semakin ke bawah ia diam sesaat menatap batang yang tersembunyi di balik celana dalamku, yang waktu itu juga berwarna hitam. Sesaat ia mempermainkannya dari luar. Ia kemudian dengan lembut menarik celana dalamku. Ia tersenyum ketika menyaksikan penisku yang tegak dan kencang, seperti mercu suar yang siap memandu pelayaran gairah libido kewanitaannya.
Dengan lembut ia kemudian mengulum penisku. Maka aliran hangat yang bermula dari permukaan syaraf penisku pelan-pelan menyusuri aliran darah menuju ke otakku. Aku serasa diterbangkan ke awan pada ketinggian tak terukur. Mbak Rita terus mempermainkan lonjoran daging kenyal penisku itu dengan kelembutan yang menerbangkanku ke awang-awang. Caranya mempermainkan barang kejantananku itu sangat lembut seolah tak ingin melewatkan seluruh bagian syaraf yang ada di situ.
Ketika perjalananku ke awang-awang kurasakan cukup, kutarik penisku dari dekapan mulut lembutnya. Giliran aku yang ingin membuat dia terbang ke awang awang. Maka kubuka bra yang menutupi payudara indahnya. Semakin terperangahlah aku dengan keindahan yang ada di depan mataku. Di depanku bediri dengan tegak bukit kembar putih besar yang indah sekaligus menggairahkan. Mungkin karena masih menyusui si Andi anaknya yang baru berusia setahun. Di sekitar puncak bukit itu, di sekitar putingnya yang merah kecoklatan, tumbuh bulu-bulu halus. Menambah keindahan buah dadanya. Tapi aku tidak memulainya dari situ. Aku hanya mengelus putingnya sebentar. Itupun aku sudah menangkap desah halus yang keluar dari bibir indahnya.
Kumulai dari lehernya. Kulit lehernya yang halus licin seperti porselen dan wangi kususuri dengan bibirku yang hangat. Ia mendesah terpatah-patah. Apalagi ketika tanganku tak kubiarkan menganggur. Jari-jariku memijit lembut bukit kenyal di dadanya dan kadang-kadang kupelintir pelan puting merah kecoklat-coklatan yang tumbuh matang di ujung buah dadanya itu. Kurasakan semakin lama puting itu pun semakin keras dan kencang. Setelah puas menyusuri lehernya, aku turun ke dadanya. Dan segera kulahap puting yang menonjol merah coklat itu. Ia menjerit pelan. Tapi tak kubiarkan jeritannya berhenti.
Kusedot puting itu dengan lembut. Ya, dengan lembut karena aku yakin gaya seperti itulah yang diinginkan orang seperti mbak Rita. Mulutku seperti lebah yang menghisap kemudian terbang berpindah ke buah dada satunya. Tapi tak kubiarkan buah dada yang tidak kunikmati dengan mulutku, tak tergarap. Maka tangankulah yang melakukannya. Kulakukan itu berganti-ganti dari buah dada satu ke buah dadanya yang lain.
Setelah puas aku turun bukit dan kususuri setiap jengkal kulit wanginya. Dan saat aku semakin turun kucium aroma yang khas dari barang pribadi seorang perempuan. Aroma dari vaginanya. Semakin besarlah gairah yang mengalir ke otakku. Tapi aku tidak ingin langsung menuju ke sasaran. Cara mbak Rita membuatku melayang rupanya mempengaruhiku untuk tenang, sabar dan pelan-pelan juga membawanya naik ke awang-awang. Maka dari luar celana dalamnya, kunikmati lekuk bukit dan danau yang ada di situ dengan lidah, bibir dan kadang-kadang jari-jemariku. Kusedot dengan nikmat bau khas yang keluar dari sumur yang ada di situ.
Setelah cukup puas, baru kutarik celana dalamnya pelan-pelan. Aku tersentak menyaksikan apa yang kulihat. Bukit venus yang indah itu ditumbuhi rambut yang lebat. Tapi terkesan bahwa yang ada di situ terawat. Meski lebat, rambut yang tumbuh di situ tidak acak-acakan tapi merunduk indah mengikuti kontur bukit venus itu. Walaupun aku sudah pernah menikmati apa yang tumbuh di situ, tapi aku tidak mengira seindah itu karena sekarang aku bercinta dengan penuh kesadaran, tanpa pengaruh The Click.
Segera berkelebat pikiran dalam otakku, betapa menyenangkannya tersesat di hutan teduh dan indah itu. Maka aku segera menenggelamkan diri di tempat itu, di hutan itu. Lidahku segera menyusuri taman indah itu dan kemudian melanjutkannya pada sumur di bawahnya. Mbak Rita menjerit kecil ketika lidahku menancap di lubang sumur itu. Di lubang vaginanya. Bau khas vagina yang keluar dari lubang itu semakin melambungkan gairahku. Dan jeritan kecil itu kemudian di susul jeritan dan erangan patah-patah yang terus menerus serta gerakan-gerakan serupa cacing kepanasan. Dan kurasa ia memang kepanasan oleh gairah yang membakarnya.